(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, jatuh untuk ke lima harinya berturut-turut dan diperdagangkan di sekitar $63.38, dengan sebelumnya sempat turun ke level terendah mendekati 3 bulan di sekitar $62.81.
Memburuknya outlook permintaan energi ditengah meningkatnya kasus coronavirus varian Delta secara global terus membebani harga minyak mentah WTI. Ditambah lagi lingkungan pasar yang enggan terhadap resiko, yang merefleksikan penurunan yang tajam di dalam indeks saham global, membuat minyak mentah WTI sulit mendapatkan permintaan.
Selain itu, menguatnya dollar AS secara luas menambah beban bagi harga minyak mentah WTI. Risalah pertemuan the Fed memberikan signal pengurangan skema pembelian obligasi atau pengetatan (tapering) sudah ada di dalam agenda the Fed.
Tapering sedang datang, inilah narasi yang datang dari risalah pertemuan Federal Reserve dan hal ini mendorong naik dollar AS sehingga mencapai ketinggian baru pada tahun 2021 di 93.50.
“Support” terdekat menunggu di $63.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $62.15 dan kemudian $60.14. “Resistance” yang terdekat menunggu di $65.84 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $66.35 dan kemudian $67.15.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido