Perkembangan Covid-19 Pengaruhi Pemulihan Ekonomi Indonesia

506
Sumber: Kemenkue

(Vibiznews – Economy & Insurance) – Pandemi Covid-19 masih berlangsung dan tidak ada seorangpun yang dapat memprediksikan kapan Covid-19 ini berakhir di negeri kita ini. Kitalah yang mengantisipasi penularannya dengan tetap jaga prokes, taati aturan pemerintah supaya tidak terjadi cluster baru dan penularan lebih banyak lagi. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi dengan kondisi dan perkembangan Covid-19. Secara agregat, mobilitas masyarakat mulai meningkat saat lebaran pada April 2021 lalu. Hal ini sejalan dengan proses pemulihan ekonomi kita di kuartal kedua tahun 2021.

“Namun, Covid menyebabkan seluruh agregat demand mengalami pukulan. Setiap kali Covid naik, maka menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat harus direm dan setiap kali mobilitas masyarakat direm, maka aktivitas ekonominya juga akan menurun,” ujar Menkeu dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (23/08).

Dilansir dari Kementerian Keuangan, dalam paparan laporan semester I kinerja APBN 2021, Menkeu juga mengungkapkan munculnya varian Delta membuat pemerintah kembali melakukan berbagai pembatasan sosial sehingga berbagai aktivitas ekonomi yang sudah menunjukkan pemulihan kembali menurun.

“PPKM level 4 diberlakukan di beberapa tempat yang kontribusi ekonominya tinggi dan kita lihat langsung mobilitasnya langsung drop,” kata Menkeu.

Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan bahwa pemerintah berharap tahun 2021 merupakan tahun pemulihan dan akan berlanjut di tahun 2022. Namun demikian, Covid-19 menjadi faktor berpengaruh yang sifatnya penuh ketidakpastian.

Presiden menginstruksikan kepada seluruh menteri, TNI, Polri untuk segera melakukan akselerasi bagi vaksinasi. Covid harus ditangani dan diatasi sebelum kita bisa bicara tentang pemulihan ekonomi yang sustainable,” kata Menkeu.

Dengan ketidakpastian dari Covid-19, pemerintah mengambil langkah responsif dan adaptif, termasuk membuat APBN bekerja lebih keras untuk menghadapi kondisi tersebut.

“APBN harus melakukan berbagai respons terhadap kenaikan jumlah Covid. Untuk belanja negara tahun 2021, kita melihat semester 1, peranan APBN sebagai countercyclical terlihat sekali, sementara dari pendapatan juga menunjukkan adanya tanda-tanda pemulihan dan juga penerimaan yang mulai masuk dalam pertumbuhan positif,” ujar Menkeu.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting
Editor : Asido Situmorang

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here