Dimulainya Pengurangan Stimulus Tanpa Kenaikan Bunga — Global Market Outlook, 30 August – 3 September 2021 by Alfred Pakasi

737

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • The Fed pada simposium Jackson Hole menyatakan akan memulai pengurangan pembelian obligasi di tahun ini, namun tidak akan cepat menaikkan suku bunga karena tekanan inflasi yang masih bersifat sementara.
  • Pasar pada pekan berikut ini akan mencermati data tenaga kerja NFP dan PMI manufacturing and services di Amerika.

Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 216.3 juta orang terinfeksi di dunia dan 4.5 juta orang meninggal, dan menyebar ke 220 negara dan teritori.

Pasar saham dunia terpantau umumnya menguat, harga emas bertambah kuat, dan US dollar balik terkoreksi.

Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 30 August – 3 September 2021.

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan terkoreksi dari posisi 9.5 bulan terkuatnya, terutama setelah the Fed memberikan sinyal tidak akan cepat menaikkan suku bunga karena tekanan inflasi yang bersifat sementara, walau akan memulai pengurangan pembelian obligasi di tahun ini, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir melemah ke 92.68. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau naik ke 1.1796. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1909 dan kemudian 1.1975, sementara support pada 1.1663 dan 1.1602.

Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.3757 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3888 dan kemudian 1.3982, sedangkan support pada 1.3451 dan 1.3688. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir naik tipis ke level 109.80.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 110.80 dan 111.14, serta support pada 108.72 serta level 108.41. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7311. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7601 dan 0.7724, sementara support level di 0.7106 dan 0.7002.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat oleh sentimen positif dari Wall Street yang sempat mencetak rekor sembari menunggu hasil symposium Jackson Hole dari the Fed. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 27,641. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 28,279 dan 29,371, sementara support pada level 26,954 dan 25,425. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir naik ke level 25,408. Minggu ini akan berada antara level resistance di 26,878 dan 27,228, sementara support di 24,581 dan 24,232.

Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat di sekitar level rekornya setelah Jerome Powell menyatakan akan mengurangi stimulus pembelian obligasi namun belum akan menaikkan suku bunga acuannya. Dow Jones secara mingguan menguat ke level 35,455.79, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 35,610 dan 35,700, sementara support di level 35,041 dan 34,690. Index S&P 500 minggu lalu menguat dalam rekor ke level 4,511.4, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,514 dan 4,600, sementara support pada level 4,352 dan 4,232.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat setelah the Fed di Jakcson Hole menyatakan akan mengurangi stimulusnya tahun ini dan dollar cenderung bearish, sehingga harga emas spot secara mingguan bangkit menguat ke level $1,817.43 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1834 dan berikut $1903, serta support pada $1770 dan $1677.

 

Anda mungkin pernah memerhatikan bagaimana dana asing satu waktu masuk dengan deras ke pasar modal dan pasar uang Indonesia, lalu dengan deras pula dana-dana itu lari keluar. Memang kadang demikian pergerakan dana investasi global. Begitu cepatnya mengalir ke berbagai instrumen investasi menembus batas-batas antar negara. Begitu cepat masuk, mampir, keluar dan akan begitu cepat pula mengalami “switching” dari satu asset ke asset lainnya, serta dari satu negara ke negara lainnya. Itu sebabnya kita perlu mempelajari dinamika portfolio investasi, baik dari sisi jenis, jangka waktu, tingkat risiko, typical, dll. Simak terus di vibizmedia.com dan jadilah investor yang sukses. Salam sukses bagi Anda, pembaca setia Vibizmedia!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here