(Vibiznews – Commodity) Minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex mengalami naik ke atas $72, di sekitar $72.37 di tengah laporan dari Energy Information Administration (EIA) yang melaporkan penurunan yang lebih besar daripada yang diperkirakan.
Di dalam laporan mingguannya, EIA melaporkan penurunan inventori minyak mentah AS di minggu yang berakhir pada 10 September 2021 sebanyak – 6.4 juta barel. Penurunan ini jauh lebih besar daripada penurunan yang diperkirakan pasar dengan konsensus penurunan sebesar – 3.6 juta barel. Dan juga jauh lebih besar dari penurunan minggu sebelumnya sebesar – 1.5 juta barel.
Kenaikan harga minyak mentah WTI juga di dorong oleh turunnya dollar AS. Harga impor AS turun sebanyak 0.3% pada bulan Agustus, jauh di bawah kenaikan dalam skala yang sama sebagaimana dengan yang diperkirakan. Publikasi ini meneguhkan angka CPI AS bulan lalu yang menunjukkan terjadinya penurunan yang sifnifikan di dalam harga=-harga. CPI Inti naik sebanyak 0.1% MoM, level terendah sejak bulan Februari. Rendahnya inflasi berarti the Fed tidak harus buru-buru melakukan “tapering” atas skema pembelian obligasi. Hal ini adalah negatif bagi dollar AS.
“Support” terdekat menunggu di $72.30 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $71.97 dan kemudian $71.32. “Resistance” yang terdekat menunggu di $72.95 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $73.25 dan kemudian $73.89.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
