Dinamika Sentimen Risk Asset — Global Market Outlook, 27 September – 1 October 2021 by Alfred Pakasi

968

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pasar terus mencermati perkembangan raksasa properti China, Evergrande, yang terbelit mega hutang dan mengamati kemungkinan efek dominonya.
  • Investor terus menilai ulang pernyataan Powell yang hawkish, apakah benar the Fed akan segera mengurangi program stimulusnya.

Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 232.0 juta orang terinfeksi di dunia dan 4.75 juta orang meninggal, dan menyebar ke 220 negara dan teritori.

Pasar saham dunia terpantau variatif, harga emas menurun tipis, dan US dollar menguat terbatas.

Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 27 September – 1 October 2021.

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan menguat terbatas di minggu ketiganya oleh melajunya yields dari US Treasury di antara naik turunnya sentimen risk asset, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir agak flat dengan menguat tipis ke 93.28. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau turun tipis ke 1.1720. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1909 dan kemudian 1.1975, sementara support pada 1.1663 dan 1.1602.

Pound sterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.3665 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3892 dan kemudian 1.3982, sedangkan support pada 1.3609 dan 1.3451. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir naik ke level 110.74. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 110.98 dan 111.14, serta support pada 108.72 serta level 108.41. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah ke level 0.7256. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7601 dan 0.7724, sementara support level di 0.7222 dan 0.7106.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah terimbas sentimen negatif dari jatuhnya saham raksasa property China, Evergrande Group. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 30,249. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 30,622 dan 30,795, sementara support pada level 29,469 dan 27,481. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir turun ke level 24,192. Minggu ini akan berada antara level resistance di 26,878 dan 27,228, sementara support di 24,221 dan 23,674.

Bursa saham Wall Street minggu lalu berakhir rebound menguat di antara sentimen risk-on walaupun masih dibatasi kekhawatiran investor atas lambatnya pemulihan ekonomi. Dow Jones secara mingguan menguat ke level 34,798.01, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 35,510 dan 35,631, sementara support di level 34,556 dan 33,981. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 4,457.9, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,530 dan 4,551, sementara support pada level 4,352 dan 4,232.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah di minggu ketiganya walau tipis saja di tengah rally dollar yang terbatas dan pasar bersiap untuk dimulainya tapering tahun ini, sehingga harga emas spot secara mingguan melemah ke level $1,750.46 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1808 dan berikut $1834, serta support pada $1717 dan $1677.

 

Pasar yang terus bergejolak belakangan ini membuat banyak forum diskusi di antara kalangan investor digiatkan. “Pasar jelasnya mau ke mana?” begitu yang sering jadi topik hangat diskusi. Bukan hanya oleh faktor ekonomi, tetapi faktor geopolitik kawasan ternyata dapat memengaruhi gerakkan pasar. Memang benar hanya si “pasar” sendiri yang tahu pergerakan pasar. Namun demikian, perilaku pasar harusnya dapat dipelajari juga, bukan? Bagi mereka yang telah lama berpengalaman merasakan denyut naik turunnya pasar, biasanya akan cukup  bijak untuk melihat pasar dari sudut “bird-eye view”. Vibiznews.com pastinya punya kapabilitas itu sebagai media spesialisasi investasi yang berpengalaman. Mari bersama kami memanfaatkan gerak pasar dan jadilah investor yang ‘profitable’. Terima kasih pembaca karena telah setia bersama kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here