(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex naik ke $80.34, melepaskan diri dari tekanan jual yang mengancam harga minyak mentah WTI turun ke bawah $80 kembali ke kerendahan bulanan di $78.
Para trader dan investor prihatin dengan potensi terpukulnya permintaan minyak mentah di Eropa dengan sedang datangnya musim dingin dan dengan naiknya kasus infeksi Covid – 19 di Eropa.
Sementara itu Gedung Putih menambah tekanan terhadap OPEC+ untuk menaikkan jumlah produksi agar jangan harga minyak mentah WTI terus naik tidak terkendali. Dan para pembuat undang-undang dari partai Demokrat mengingini agar cadangan minyak mentah AS dilepaskan.
Kondisi di atas memberikan tekanan turun terhadap harga minyak mentah WTI.
Namun sebagian ahli komoditi berspekulasi bahwa pergerakan AS untuk melepaskan carangan minyak mentahnya adalah terlalu jauh dari bisa terjadi. Hal ini menyebabkan harga minyak WTI dapat melepaskan diri dari tekanan jual yang mengancam harga minyak mentah WTI turun ke bawah $80 kembali ke kerendahan bulanan di $78, dengan saat ini diperdagangkan di sekitar $80.43 per barel.
Para trader saat ini kelihatannya kurang prihatin dengan ketatnya supply minyak dengan perkiraan kondisi kekurangan supply saat ini hanya akan berlangsung sementara.
“Support” terdekat menunggu di $79.12 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $78.85 dan kemudian $77.96. “Resistance” yang terdekat menunggu di $80.55 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $81.37 dan kemudian $82.26.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido