Permintaan dan Penyaluran Pembiayaan Korporasi Terindikasi Meningkat

808
Survei Perbankan
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Bank Indonesia baru saja merilis Laporan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan bulan Oktober 2021. Hasil Survei menunjukkan pada Oktober 2021, kebutuhan pembiayaan korporasi menunjukkan tren peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT)[1] sebesar 16,7%, lebih tinggi dari SBT September 2021 sebesar 11,1%.

Sejumlah sektor seperti sektor Konstruksi, Perdagangan, Reparasi Mobil dan Penyediaan Makanan dan Minuman terindikasi memiliki kebutuhan pembiayaan yang meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional, membayar kewajiban yang jatuh tempo serta mendukung pemulihan domestik. Responden menyatakan sebagian besar sumber pembiayaan masih didominasi dari dana sendiri dan pinjaman perbankan dalam negeri dengan pemanfaatan kelonggaran tarik yang meningkat. Sementara itu pinjaman dari perusahaan induk terindikasi menurun.

“Permintaan pembiayaan baru oleh rumah tangga pada Oktober 2021 terpantau masih terbatas, sedikit menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Bank umum tetap menjadi preferensi sumber utama penambahan pembiayaan responden rumah tangga, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna,” demikian rilis dari Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, kepada media, Jum’at (19/11).

Dari sisi penawaran perbankan, penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 terindikasi tetap tumbuh positif. Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank. Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan IV 2021, penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya.

Note:
[1] Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode “Saldo Bersih Tertimbang” (SBT), yakni jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100%), selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here