Mencermati Data Tenaga Kerja AS – Market Mover 1 December 2021 by Asido Situmorang

786

(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan global baru-baru ini mencermati dua buah sentimen yang menjadi fokus yaitu pernyataan ketua The Fed AS Jerome Powell yang menyatakan untuk mengatasi inflasi yang meningkat, maka proses tapering perlu dipercepat, dan pasar merespon dengan memperkirakan kenaikan suku bunga juga akan menyusul setelah proses tapering tersebut. Sentimen lainnya adalah kekhawatiran terkait varian baru Omicron Covid yang menurut CEO Moderna vaksin virus corona yang sekarang ini kemungkinan akan kurang efektif terhadap varian Omicron dibandingkan terhadap varian lain.

Kedua sentimen tersebut membuat pasar saham merosot tajam, mata uang safe haven meningkat termasuk dolar AS dan menekan harga komoditas.

Namun menjelang akhir pekan ini ada lagi sentimen yang penting, dimana pelaku pasar keuangan kembali memfokuskan diri menantikan beberapa data penting yaitu data tenaga kerja yaitu AS Non Farm Payroll bulan November dan Unemployment Rate bulan November.

Kedua data tersebut akan dirilispada hari Jumat malam, dimana data Non Farm Pyrolls November diindikasikan meningkat dan data Unemployment Rate November diindikasikan menurun.

Jika kedua data tersebut terealisir sesuai indikasinya, akan memberikan sentimen penguatan data tenaga kerja AS.

Bagaimanakah pengaruh data tenaga kerja AS bagi pasar keuangan global?

Dari pasar Forex, mata uang dolar AS meningkat seiring pernyataan Powel yang mensinyalkan kenaikan suku bunga dapat lebih cepat dan meningkatnya permintaan safe haven termasuk dolar AS seiring kekhawatiran varian baru omicron. Jika pada akhir pekan ini data Non Farm Payrolls terealisir meningkat dan data Unemployment Rate terealisir menurun, akan kembali menguatkan dolar AS.

Dari pasar Index, bursa Wall Street yang tertekan karena kekhawatiran varian baru omicron dan kenaikan suku bunga AS, maka jika data tenaga kerja AS terealisir membaik, akan memberikan penguatan bagi bursa saham AS ini. Jika bursa Wall Street menguat, akan memberikan sentimen positif bagi bursa global seperti bursa Asia dan bursa Eropa. Namun tetap terus dicermati sentimen kenaikan suku bunga AS dan perkembangan varian omicron.

Dari pasar Komoditas, harga emas dapat tertekan jika dolar AS terus menguat. Namun sebagai aset safe haven, emas bisa meningkat jika kekhawatiran akan varian omicron juga meningkat, sehingga memicu permintaan aset safe haven. Sedangkan harga minyak berpotensi naik jika data persediaan minyak mentah mingguan AS terealisir menurun, namun penguatan dolar AS dan kekhawatiran varian omicron dapat menjadi sentimen yang dapat menekan harga minyak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here