Kurang Hawkishnya Powell vs Indikasi Kenaikan Inflasi AS – Market Mover 12 Januari 2022

824

(Vibiznews – Market Mover) Pasar investasi global akan mencermati data inflasi AS yang dirilis malam ini. Kemarin ketua The Fed AS Jerome Powell menyatakan bahwa ekonomi AS cukup sehat dan membutuhkan kebijakan moneter yang lebih ketat. Dalam dengar pendapat di Komite Senat AS untuk Urusan Perbankan, Perumahan dan Perkotaan, Powell dia memperkirakan serangkaian kenaikan suku bunga tahun ini, bersama dengan pengurangan lain dalam stimulus yang telah diberikan The Fed selama era pandemi. Suku bunga yang lebih tinggi diperkirakan digunakan untuk mengendalikan inflasi dengan memperlambat aliran uang.

Namun Powell mengatakan para pembuat kebijakan masih memperdebatkan pendekatan untuk mengurangi neraca The Fed, dan terkadang dibutuhkan dua, tiga atau empat pertemuan bagi mereka untuk membuat keputusan seperti itu.

Komentar Powell dianggap kurang hawkish dibandingkan beberapa rekannya, meredakan kekhawatiran pasar akan melakukan pengetatan moneter secara tiba-tiba.
Rabu malam ini akan dirilis data inflasi AS yang diindikasikan meningkat.

Bagaimanakah pengaruh data inflasi AS bagi pergerakan pasar investasi global?

Dari pasar Forex, Dolar AS merosot ke level terlemahnya sejak pertengahan November terhadap sekeranjang mata uang utama, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan mungkin perlu beberapa bulan untuk membuat keputusan tentang menurunkan neraca $9 triliun bank sentral. Pelemahan dolar AS menguatkan mata uang saingannya. Poundsterling naik pertama kalinya sejak 4 November. Euro diperdagangkan naik mendekati puncak tertinggi dalam 2 bulan.
Dolar Australia menyentuh level tertinggi hampir seminggu. Namun jika malam ini data inflasi terealisir meningkat, akan menguatkan dolar AS.

Dari pasar Index, bursa saham AS menguat setelah pernyataan ketua The Fed kurang hawkish, meredakan kekhawatiran kenaikan suku bunga lebih cepat. Bursa Asia dan Eropa bergerak naik mengikuti penguatan bursa Wall Street. Namun jika malam ini data inflasi terealisir naik, akan menekan bursa saham global.

Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak datar setelah dólar AS menurun seiring kurang hawkishnya pernyataan Powell. Sedangkan harga minyak naik dengan ekspektasi bahwa permintaan bahan bakar akan terus menguat karena Federal Reserve AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih lambat dari yang diperkirakan. Namun jika data inflasi terealisir naik dan menguatkan dólar AS, akan menekan harga komoditas termasuk emas dan minyak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here