Rekomendasi Mingguan Minyak 7 – 11 Februari 2022: Masih Tren Naik?

454
harga minyak

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex meningkat tajam pada minggu lalu. Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di $84.10, harga WTI naik sampai ke $90.82 pada akhir minggu.

Sebelum turun ke $90.82 pada penutupan perdagangan hari Jumat minggu lalu, harga minyak WTI sempat naik ke ketinggian baru selama 7 tahun dan menjadi minggu ke 7 kenaikan berturut-turut, dengan kondisi trading yang mengakibatkan kenaikan harga secara dramatis.

Harga WTI berjangka naik hampir $3.0 dan dengan mudah menembus resistance di pertengahan $91 dan bahkan sempat menyentuh level $93.00. Hal ini membuat kenaikan harga minyak mentah WTI mingguan mendekati $6.0 (hampir 7.0%) dan mengalami keuntungan mingguan untuk minggu ke tujuh yang lebih dari 30% (mengingat WTI pada pertengahan bulan Desember 2021 masih diperdagangkan di sekitar $70 per barel).

Kenaikan harga WTI disebabkan beberapa faktor antara lain, badai musim dingin yang baru-baru ini menghantam AS yang mengakibatkan cuaca temperature ekstrim, ketegangan geopolitik antara Ukraina, Nato dan Rusia, serta kesulitan dari OPEC+ untuk menaikkan level produksi.

Pasar menyoroti keprihatinan bahwa badai di Amerika Serikat kemungkinan berdampak terhadap hasil minyak AS di Permain Basin.

Pasar juga menyoroti bukti-bukti baru akan kesulitan dari OPEC+ dalam perjuangannya untuk menaikkan produksi atau ekspor mereka untuk memenuhi target produksi bulanannya. Data terbaru menunjukkan bahwa produksi minyak Irak di bulan Januari jauh dibawah dari kuota yang diberikan kepada Irak pada kesepakatan pakta OPEC+ terakhir.

Sementara itu Kazakhstan melaporkan akan memakai lebih banyak produksi minyak mereka untuk kebutuhan dalam negeri untuk menurunkan harga minyak domestik dan meredakan ketegangan sipil.

Kelihatannya hanya tinggal waktu saja sebelum harga minyak mentah WTI mencapai angka tiga digit. Commerzbank pada hari Jumat minggu lalu menaikkan proyeksi harga minyak untuk kuartal pertama 2022 menjadi $90 per barel dari sebelumnya $80.

Meskipun demikian Citi memperingatkan bahwa pasar minyak mentah bisa berbalik menjadi surplus, kemungkinan pada kuartal ke dua.

“Support” terdekat menunggu di $90.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $89.15 dan kemudian 87.00. “Resistance” yang terdekat menunggu di $91.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $92.19 dan kemudian $93.64.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here