(Vibiznews – Market Movet) Pasar investasi global menantikan data penting inflasi AS yang akan dirilis hari Kamis malam. Data inflasi AS bukan Januari secara tahunan diindikasikan terjadi peningkatan dari 7 persen menjadi 7,3 persen secara tahunan, yang akan menjadi yang tertinggi dalam hampir 40 tahun. Angka tersebut mengikuti laporan pekerjaan Januari yang lebih kuat dari perkiraan, yang telah menyebabkan spekulasi bahwa Federal Reserve bisa lebih agresif dalam hal menaikkan suku bunga, yang akan dimulai bulan Maret ini.
Perkembangan lain yang menjadi perhatian pasar adalah meredanya ketegangan geopolitik, setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia menerima jaminan dari Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa tidak akan ada eskalasi agresi Rusia di Ukraina.
Bagaimanakah pengaruh meredanya ketegangan geopolitik dan perkiraan peningkatan inflasi AS?
Dari pasar Forex, jika data inflasi AS terealisir meningkat, diperkirakan akan menguatkan dólar AS, dimana dengan meningkatnya inflasi akan semakin kuat rencana The Fed menaikkan suku bunga AS dimulai bulan Maret ini. Sementara itu Euro naik tipis setelah pernyataan Presiden ECB Christine Lagarde memberikan nada yang lebih hati-hati yang mengatakan inflasi yang tinggi tidak mungkin bertahan dan salah satu anggota dewan ECB mengatakan setiap langkah bank sentral harus bertahap.
Dari pasar Index, bursa saham AS berakhir lebih tingi terdukung kenaikan saham teknologi. Bursa Asia dan Eropa berakhir naik menantikan data inflasi. Namun jika data inflasi AS Januari terealisir meningkat, diperkirakan akan menekan pasar saham global.
Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak stabil menantikan data inflasi AS. Namun harga emas diperkirakan bergerak turun dengan meredanya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan jika data inflasi terealisir meningkat yang dapat menguatkan dólar AS dan menekan harga emas. Sedangkan harga minyak bergerak stabil. Namun jika data inflasi naik dapat menguatkan harga dolar dan menekan minyak.