(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex melanjutkan penurunnya ke $90.11 per barel karena grafik tehnikal sudah “overbought”.
WTI melemah selama perdagangan sesi Asia dan Eropa karena kondisi RSI yang sudah “overbought”.
Namun penurunan harga minyak mentah WTI dibatasi oleh membaiknya sentimen pasar yang membawa masuk arus resiko.
Membaiknya sentimen pasar membawa masuk arus resiko yang menahan penurunan harga minyak WTI.
Menurut agen berita Rusia Ifax, Menteri Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pasukan Rusia telah kembali ke titik penurunan pasukan mereka yang permanen dengan aktifitas latihan perang mereka telah selesai.
Sebagai reaksi awal terhadap perkembangan ini, para investor menarik nafas lega dan assets yang sensitif terhadap resiko kembali memperoleh perhatian. Indeks saham FTSE Inggris naik 0.8% dan S&P Berjangka naik lebih dari 1%. Indeks saham berjangka AS naik tajam dan memperoleh keuntungan 1% sampai 1,5%.
Pada akhir minggu lalu, Menlu Rusia Lavrov sebenarnya telah memberikan catatan bahwa akhir dari latihan adalah permulaan dari de-eskalasi konflik oleh Barat dan menyebutnya sebagai skenario yang sudah bisa diduga dan perihal politik domestik yang murahan.
“Support” terdekat menunggu di $89.16 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $88.94 dan kemudian 88.53. “Resistance” yang terdekat menunggu di $90.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $91.00 dan kemudian $91.48.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Reseach Vibiz Consulting
Editor: Asido



