(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Perkembangan tensi konflik militer Rusia – Ukraina masih merupakan pusat perhatian pasar.
- Di tengah isyu geopolitik, permintaan safe haven assets terus menanjak.
- Rilis data berikutnya tentang inflasi sejumlah negara ekonomi utama dunia serta PMI manufaktur dan jasa akan menjadi penggerak pasar.
Pasar saham dunia terpantau bias melemah, harga emas lanjut menanjak, dan US dollar meneruskan uptrend-nya.
Minggu berikutnya, isyu antara prospek pemulihan ekonomi dunia dan perkembangan pandemi virus corona akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 21-25 February 2022.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan menguat walau agak terbatas, ditopang sebagai safe haven di antara masih panasnya tensi kemungkinan serangan militer Rusia atas Ukraina, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir naik terbatas ke 96.11. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau turun tipis ke 1.1319. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1495 dan kemudian 1.1609, sementara support pada 1.1220 dan 1.1121.
Pound sterling minggu lalu terlihat menguat tipis ke level 1.3580 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3662 dan kemudian 1.3749, sedangkan support pada 1.3357 dan 1.3160. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir turun ke level 115.0. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 116.35 dan 117.53, serta support pada 114.15 serta level 113.14. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7172. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7249 dan 0.7314, sementara support level di 0.6967 dan 0.6832.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah di tengah naiknya tensi geopolitik di Ukraina dengan ancaman serangan militer Rusia yang mendorong sentimen risk-off. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 27,122. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 27,881 dan 28,814, sementara support pada level 26,724 dan 26,044. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 24,327. Minggu ini akan berada antara level resistance di 25,050 dan 25,414, sementara support di 23,469 dan 23,124.
Bursa saham Wall Street minggu lalu berakhir melemah di minggu keduanya oleh concern investor atas tensi Rusia – Ukraina yang membuat investor berjaga-jaga. Dow Jones secara mingguan melemah ke level 34,079, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 35,824 dan 36,800, sementara support di level 33,150 dan 32,071. Index S&P 500 minggu lalu turun ke level di 4,347.7, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,749 dan 4,820, sementara support pada level 4,219 dan 4,153.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat di minggu ketiganya dan melejit ke level sekitar sembilan bulan tertingginya oleh naiknya permintaan safe haven dengan memanasnya tensi militer Rusia – Ukraina, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,897.30 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1903 dan berikut $1917, serta support pada $1815 dan $1780.
Para pembaca barangkali telah melihat bahwa isyu kebijakan pengetatan moneter dari sejumlah bank sentral global, apakah itu mengenai rencana pengurangan program stimulus atau kenaikan suku bunga, begitu kerap mewarnai dan menggerakkan pasar, kadang mendatangkan bearish pasar, kadang mendorong rally-nya. Isyu kapan kenaikan suku bunga di antara risiko ekonomi global yang belum pulih merupakan satu major fundamental yang menjadi penggerak utama pasar. Pergolakan ekonomi dunia nampaknya masih akan terus berlangsung dengan berbagai dinamikanya. Kita juga melihat sejumlah isyu lain yang menggerakkan pasar, misalnya perkembangan pandemi Covid-19, serta tensi geopolitik seperti di kawasan Ukraina. Vibiznews.com akan menjadi partner Anda sebagai investor dalam memantau tiap-tiap pergerakan pasar secara updated dan detail. Baiklah, terima kasih karena telah bersama kami karena kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting