(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan pasar hari Jumat 18 Maret 2022, harga soft commodities semua naik, Harga kopi Arabika naik menguatnya real Brazil, Harga kopi Robusta naik ke harga tertinggi 3 minggu, harga gula naik mengikuti kenaikan harga minyak mentah, harga kakao naik konsolidasi harga turunnya harga terendah Kamis.
Harga minyak mentah mengalami rekor tertingginya di Hari Selasa 8 Maret sempat ke harga tertinggi $119.54 perbarel setelah AS mengumumkan melarang pembelian minyak mentah dan gas alam dari Rusia, dan diikuti juga oleh beberapa negara NATO lainnya, kemudian turun terus karena diperkirakan negosiasi damai namun belum sampai saat belum ada kesepakatan sempat ke harga terendah $93.39 sudah dibawah $100 pada hari Rabu 16 Maret namun hari Kamis naik kembali dan pada hari Jumat 18 Maret sudah ke $103.09. Masalah energi menjadi topik yang diperhatikan pasar setelah Inflasi Rusia ke Ukraina dapat mempengaruhi perekonomian global dan harga komoditas lainnya.
Harga kopi pada penutupan pasar hari Jumat naik dengan harga kopi Robusta naik ke harga tertinggi 3 minggu, menguatnya real Brazil mendekati kurs tertinggi 8 ½ bulan terhadap dolar sehingga harga kopi menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri, sehingga ekspor bisa turun.
Harga gula pada penutupan pasar hari Jumat kembali naik mengikuti kenaikan harga minyak mentah lebih dari 1% pada hari Jumat, sehingga harga etanol naik dan ini membuat pabrik penggilingan tebu lebih memilih memproduksi etanol daripada gula, sehingga persediaan gula turun.
Menguatnya real Brazil terhadap dolar mendekati kurs tertinggi 8 ½ bulan. Menguatnya real membuat harga gula Brazil lebih mahal bagi pembeli diluar Brazil sehingga ekspor bisa menurun.
Harga kakao pada penutupan pasar hari Jumat naik konsolidasi kerugian minggu ini, setelah pada hari Kamis harga kakao New York turun ke harga terendah 1 ¾ bulan dan harga kakao di London turun ke harga terendah 2 minggu karena melimpahnya persediaan dari Ivory Coast. Pemerintah Ivory Coast melaporkan bahwa persediaan kakao melimpah akumulasi kakao yang dikirim ke pelabuhan sebesar 1,79 MMT pada tanggal 1- 13 Maret naik 4.1% dari tahun lalu
Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :
KOPI
Harga kopi Arabika Mei di ICE New York naik $3.95 (1.83%) menjadi $220.05 dan harga kopi Robusta Mei di ICE London naik 1.31%.
Faktor Penggerak Harga Kopi :
- Produksi kopi dunia di 2020/21 ( Oktober – September) akan turun 2.1% dari tahun lalu menjadi 167.17 juta kantong menurut ICO.
- Konsumsi kopi global di 2020/21 naik 3.3% dari tahun lalu menjadi 170.30 juta kantong menurut ICO.
- Pasar kopi global di 2020/21 akan menjadi defisit –3.13 juta kantong dari surplus 5.97 juta kantong menurut ICO
- Laporan ICO total ekspor kopi global (Okt – Sep) naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 128,931 juta kantong.
- Perkiraan ekspor kopi Brazil di 2021/22 turun 27% dari tahun lalu menjadi 33.2 juta kantong dari 45.67 juta kantong di 2020/21 karena kekeringan menurut the USDA’s FAS
- Produksi kopi Arabika Brazil di 2022 diperkirakan akan naik 16.8% dari tahun lalu menjadi sebesar 55.7 juta menurut CONAB
- Colombia National Federation of Coffee Growers melaporkan pada 3 Maret produksi kopi Februari turun 16% dari tahun lalu menjadi 928,000 kantong dan ekspor Februari turun 23% dari tahun lalu menjadi 980 juta kantong
- Ekspor kopi Robusta Vietnam di 2021 turun 0,2% dari tahun lalu menjadi 1. 61 MMT menurut Vietnam’s General Statistics Office , karena mahalnya biaya pengiriman dan kekurangan container untuk pengiriman membuat ekspor kopi Vietnam turun.
- The Green Coffee Association melaporkan persediaan kopi hijau di AS bulan Januari turun 0.6% dari bulan lalu dan turun 0.8% dari bulan lalu 5,795,841 kantong.
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $210, berikut ke $203 sedangkan resistant pertama di $ 221 dan berikut ke $ 231
GULA
Harga gula Mei di ICE New York naik 24 sen (1.28%) menjadi $18.93 dan harga gula Mei di ICE London naik 1.92%.
Faktor Penggerak Pasar Gula:
- Produksi gula dunia di 2021/22 ( Oktober/ September) akan naik 1% dari tahun lalu menjadi 170.51 MMT dari 170.335 MMT di 2020/21 menurut ISO.
- Pasar gula dunia di 2021/22 akan defisit –1.93 MMT dari –2. 29 MMT di 2020/21 menurut ISO
- Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 akan naik 32% dari tahun lalu 39.3 MMT dari 29.8 MMT di 2019/20 menurut CONAB.
- Persentase tebu yang dijadikan gula naik 46.4% di 2020/21 dari 34.9% di 2019/20 karena turunnya permintaan etanol menurut CONAB.
- Produksi gula India di 2021/22 diperkirakan naik menjadi 33.3 MMT dari perkiraan Januari 31.5 juta menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
- Ekspor gula India di 2021/22 akan mencapai rekor 7.5 MT menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
- Produksi gula Thailand 2021/22 dari 7 Desember – 6 Januari perkirakan naik 58% dari tahun lalu menjadi 1.9 MMT menurut the Thailand Office of Cane and Sugar Board
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 18.50 dan berikut ke $ 18.10 sedangkan resistant pertama di $ 19.00 dan berikut ke $ 19.50
KAKAO
Harga kakao Mei di ICE New York naik $33 (1.32%) menjadi $2,537 per ton dan harga kakao Mei di ICE London naik 1.18%.
Faktor penggerak pasar kakao :
- Perkiraan produksi kakao dunia di 2021/22 (Oktober – September) akan turun 5.2% dari tahun lalu menjadi 4.995 MMT menurut ICCO
- Perkiraan produksi kakao yang digiling 2021/22 akan naik 2.6% dari tahun lalu menjadi 5.09 MMT menurut ICCO
- Perkiraan pasar Kakao global di 2021/22 akan defisit 181,000 MT dari surplus 215,000 MT di 2020/21 menurut ICCO.
- Pemerintah Ivory Coast melaporkan bahwa persediaan kakao melimpah akumulasi kakao yang dikirim ke pelabuhan sebesar 1,79 MMT pada tanggal 1- 13 Maret naik 4.1% dari tahun lalu
- The Ghana Cocoa Board pada hari Rabu 6 Oktober memperkirakan panen kakao Ghana di 2021/22 sebesar 950,000 MT turun 5.6% dari 1.06 MMT perkiraan panen 2020/21
Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $ 2,450 dan berikut ke $2,380 sedangkan resistant pertama di $2,550 dan berikut ke $2.650
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting