(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pada hari-hari ini masih mencermati konflik Rusia-Ukraina dan data inflasi AS.
Konflik Rusia-Ukraina masih menjadi perhatian pasar. Berbagai negara berharap perdamaian dapat terjadi, namun Presiden Rusia Putin menyatakan negosiasi damai yang terputus-putus sebagai situasi buntu pada hari Selasa.
Sedangkan data inflasi AS, yang mengukur sekeranjang barang dan jasa yang luas, melonjak 8,5% dari tahun lalu, di atas perkiraan Dow Jones yang meningkat sebesar 8,4%. Tidak termasuk makanan dan energi, yang disebut Inflasi inti meningkat 6,5% dalam basis 12 bulan, sesuai dengan ekspektasi. Namun, ada tanda-tanda bahwa inflasi inti tampaknya akan surut, karena naik hanya 0,3% untuk bulan Maret, di bawah perkiraan 0,5%.
Pasar juga akan mencermati Indeks harga produsen Maret, yang merupakan salah satu ukuran inflasi, pada Rabu malam ini.
Bagaimanakah pengaruh konflik Rusia-Ukraina dan data inflasi AS bagi pergerakan perdagangan investasi global?
Dari pasar Forex, indeks dolar AS terpantau bergerak naik tipis terdukung kenaikan inflasi namun dibatasi dengan penurunan data inflasi inti bulan Maret. Sedangkan Euro bergerak datar mencermati proses perdamaian Rusia-Ukraina yang masih belum berjalan. Jika data indeks harga produsen terealisir naik, akan menguatkan dolar AS.
Dari pasar Index, bursa saham AS melemah setelah Presiden Rusia Putin menyatakan negosiasi damai sebagai situasi buntu. Sedangkan Bursa Asia sebagian besar naik terdukung aksi beli saham-saham kapital besar dan teknologi. Sementara itu Bursa Eropa bergerak lemah dengan peningkatan inflasi Inggris dan AS, juga mencermati konflik Rusia-Ukraina.
Dari pasar Komoditas, harga minyak terpantau bergerak naik dengan kekahwatiran penurunan produksi minyak dan gas akibat konflik Rusia-Ukraina. Sedangkan harga emas bergerak naik dengan meningkatnya permintaan safe haven terpicu konflik Rusia-Ukraina yang masih terus menantikan terjadinya perdamaian.