IHSG, antara Rekor Berlanjut dan Waktu Koreksi — Domestic Market Outlook, 25-29 April 2022 by Alfred Pakasi

707

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Aksi beli investor asing di bursa saham terus berlanjut dan IHSG sempat kembali mencetak rekor terbarunya.
  • Koreksi bursa akhir pekan kemungkinan akan berlanjut oleh sentimen negatif bursa global karena rencana kenaikan suku bunga yang cepat dari the Fed.
  • Likuiditas perekonomian dalam negeri terus meningkat, didukung naiknya pertumbuhan kredit perbankan.

Minggu berikutnya, isyu antara prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 25-29 April 2022.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau terkoreksi terbatas setelah bullish 5 minggu berturut-turut dan sempat mencetak rekor baru di level 7276 oleh aksi beli investor asing, lalu terkoreksi di hari terakhir pasar. Sementara itu, bursa kawasan Asia bias melemah. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,14%, atau 9,926 poin, ke level 7.225,606. Untuk minggu berikutnya (25-29 April 2022), IHSG kemungkinan akan cenderung ditahan profit taking sejalan dengan sentimen negatif bursa global. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.320 dan 7.355. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.090, dan bila tembus ke level 6.926.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu bergerak dalam rentang konsolidasi pada 4 minggu terakhir dan ditutup terkoreksi, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah terbatas 0,09% ke level Rp 14.357. Sementara, dollar global melanjutkan rally secara mingguannya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan bergerak naik bertahap, atau kemungkinan rupiah konsolidatif dengan bias melemah dalam range antara resistance di level Rp14.386 dan Rp14.420, sementara support di level Rp14.330 dan Rp14.249.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir melemah tipis secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik terbatas yield obligasi dan berakhir ke 6,972% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury dalam uptrend.

===

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2022 tumbuh meningkat. Posisi M2 pada Maret tercatat sebesar Rp7.810,9 triliun atau tumbuh 13,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Februari 2022 yang tercatat sebesar 12,8% (yoy).

Peningkatan pertumbuhan M2 pada Maret 2022 terutama dipengaruhi oleh berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit.

Berdasarkan data transaksi 18-21 April 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp0,45 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp2,71 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp3,15 triliun.

===

Berbagai isyu, apakah tentang prospek pemulihan ekonomi global, arah kebijakan pengetatan moneter, perkembangan situasi geopolitik, terpantau dapat menggerakan pasar begitu rupa. Kita melihat bahwa fundamental ekonomi begitu bisa memengaruhi pasar, sementara di sana ada juga isyu politik dan sosial masyarakat. Bagi investor lokal yang, katakanlah, bukan berlatar belakang pendidikan ekonomi kadang tidak mudah untuk memahami dinamika berbagai indikator tersebut. Kendala itu bukan merupakan masalah kalau Anda terus menyimak berita dan analisis pasar di vibiznews.com. Banyak orang telah mengakuinya. Terima kasih tetap bersama kami karena kami hadir demi mendukung sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting