Peringkat RI Membaik dan Dollar yang Menekan — Domestic Market Outlook, 9-13 May 2022 by Alfred Pakasi

837

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Menjelang libur panjang Lebaran pasar saham fluktuatif agak sideways, sedangkan rupiah tertekan oleh bullish kuatnya US dollar di pasar global.
  • Standard and Poor’s (S&P) meningkatkan Outlook Indonesia menjadi Stabil dari sebelumnya Negatif dan mempertahankan peringkat RI pada BBB (Investment Grade).

Minggu berikutnya, isyu antara prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 9-13 May 2022.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau fluktuatif dan berakhir menguat tipis sebelum libur panjang Lebaran dan berada di bawah area rekornya. Sementara itu, bursa kawasan Asia bias positif. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0,05%, atau 3,308 poin, ke level 7.228,914. Untuk minggu berikutnya (9-13 Mei 2022), setelah libur pasar satu minggu, IHSG kemungkinan akan cenderung konsolidatif sambil mencari peluang meneruskan uptrend, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.320 dan 7.355. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.121, dan bila tembus ke level 7.090.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu bergerak melemah signifikan dengan menembus rentang konsolidasi 4 minggunya, dan berada di sekitar 9 bulan terendahnya, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir tergelincir 0,98% ke level Rp 14.497. Sementara, dollar global melanjutkan bullish panjang secara mingguannya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan sempat terkoreksi dari overbought area-nya, atau kemungkinan rupiah mengalami rebound bertahap dalam range antara resistance di level Rp14.502 dan Rp14.572, sementara support di level Rp14.387 dan Rp14.328.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir melemah tipis secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik terbatas yield obligasi dan berakhir ke 6,998% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury kembali menanjak.

===

Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) meningkatkan Outlook Indonesia menjadi Stabil dari sebelumnya Negatif dan mempertahankan peringkat Republik Indonesia pada BBB (Investment Grade) pada 27 April 2022.

Dalam laporannya, S&P menyatakan bahwa revisi ke atas outlook Indonesia menjadi stabil didasarkan pada perbaikan posisi eksternal ekonomi Indonesia, konsolidasi kebijakan fiskal yang dilakukan oleh Pemerintah secara gradual, dan keyakinan S&P terhadap pemulihan ekonomi Indonesia yang akan terus berlanjut sampai dengan dua tahun ke depan.

===

 

Dinamika pasar terus bergerak secara aktif, naik turun di pasar investasi. Dari prospek pemulihan ekonomi global yang terganggu, melejitnya harga minyak dunia, tingginya inflasi kelompok negara maju, panasnya situasi geopolitik di Eropa, serta melonjaknya lagi kasus Covid di China, dan seterusnya. Itu yang ramai terjadi dalam pasar financial global. Kalau Anda tidak punya banyak waktu dan kesempatan untuk mengikuti dan mengartikan pergerakan pasar demikian, Vibiznews.com dapat membantu Anda sepenuhnya serta memanfaatkannya untuk keputusan investasi yang lebih akurat. Terima kasih telah bersama kami karena mengingat kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting