(Vibiznews – Commodity) Memulai minggu perdagangan yang baru pada hari Senin, harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex turun dari $103.49 ke $101.25 per barel.
Ketakutan yang baru akan turunnya permintaan minyak mentah dari Cina karena restriksi yang ketat akibat meningkatnya kasus baru Covid – 19 di Beijing telah menekan turun harga minyak mentah WTI.
Epidemi dari Covid – 19 di Cina telah memaksa pemerintah Cina untuk menerapkan lebih keras kebijakan zero Covid. Untuk ini pemerintah Cina telah meningkatkan pengendalian terhadap pergerakan manusia, material dan mesin-mesin. Kekuatiran berkurangnya permintaan minyak mentah ini mengatasi kekuatiran dari dampak berkurangnya supply minyak mentah di Eropa.
Selain itu terus menguatnya dollar AS menjadi salah satu yang menekan harga minyak mentah turun. Memulai minggu lalu di 100.650, dolar AS mendapatkan arus safe-haven pada hari Senin dan pada hari Selasa, indeks dolar AS melanjutkan tren naiknya dengan pasar berhati-hati karena keprihatinan covid yang menyebar lagi di Cina dan perkiraan the Fed akan bersikap hawkish. Pada hari Rabu. Setelah memulai hari di teritori positip, tidak perlu waktu yang lama, indeks saham utama di Wall Street berbalik merah pada hari itu, sekali lagi memberikan kesempatan kepada dollar AS untuk mengkapitalisir arus safe-haven. Dolar AS baru mendapatkan tekanan turun pada hari Jumat. Meskipun demikian, dalam hitungan mingguan, indeks dolar AS telah berhasil naik ke $103.500
“Support” terdekat menunggu di $100.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $97.94 dan kemudian $95.65. “Resistance” yang terdekat menunggu di $104.27 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $105.99 dan kemudian $106.30.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Reseach Vibiz Consulting
Editor: Asido.



