(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex melanjutkan kenaikannya dari $107.30 pada hari Kamis ke $108.60 per barel pada hari Jumat.
Sumber – sumber yang dapat dipercaya mengatakan bahwa Uni Eropa sedang bersiap untuk mengabikan beberapa negara kecil di Uni Eropa yang sebegitu jauh menolak menandatangani larangan membeli minyak mentah dari Rusia. Hal ini menjadi salah satu faktor naiknya kembali harga minyak mentah WTI.
Hal lain yang mendorong naik harga minyak mentah WTI adalah lambatnya OPEC+ untuk membawa supply yang baru ke pasar minyak mentah. Kartel minyak mentah terbesar di dunia ini sepakat untuk terus memegang teguh kebijakan saat ini dalam menaikkan output kuota sebanyak 432.000 barel perhari setiap bulannya meskipun diragukan kemampuannya untuk bisa memenuhi target kenaikan produksi ini.
Laporan pekerjaan AS bulan April menunjukkan bahwa angka pekerjaan Non-Farm naik sebesar 428.000. Angka ini lebih tinggi daripada yang diperkirakan kenaikan sebesar 400.000 dan hampir sama dengan kenaikan bulan Maret sebesar 431.000. Sementara tingkat pengangguran bulan April tidak berubah di 3.6%.
Walaupun dollar AS sempat melemah sebagai reaksi awal dari laporan Non-Farm Payrolls AS, indeks dollar AS berhasil menghapus kerugiannya di tengah sentimen pasar yang memburuk. Indeks dollar AS naik mencapai level tertinggi sejak akhir 2002 di atas 104.00 yang merefleksikan menguatnya dollar AS secara luas.
“Support” terdekat menunggu di $105.01 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $104.07 dan kemudian $102.29. “Resistance” yang terdekat menunggu di $108.82 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $110.14 dan kemudian $112.64.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Reseach Vibiz Consulting
Editor: Asido.