(Vibiznews – Commodity) – Harga kedelai melanjutkan kenaikan pada penutupan pasar hari Jumat karena peningkatan ekspor kedelai AS pada Laporan Bulanan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE pada hari Kamis.
Kenaikan dari permintaan kedelai akan membuat harga kedelai masih naik, karena produksi Amerika Selatan berkurang akibat cuaca panas, sehingga belum bisa mengekspor pada pertengahan pertama tahun marketing 2022/23 sehingga pembelian kedelai beralih ke AS, sehingga ekspor AS pada tahun marketing ini meningkat.
Harga kedelai Juli di CBOT naik 32.75 sen (2.03%) menjadi $16.4650 per bushel, harga soymeal naik $13.3 (3.36%) menjadi $409.3 per ton dan harga minyak kedelai naik $1.27 (1.54%) menjadi $83.79.
Laporan Penjualan Ekspor Mingguan sebesar 143,699 MT kedelai dipesan selama seminggu ini sampai 5 Mei masih dalam perkiraan 100k – 600k MT dari persediaan lama sedangkan dari persediaan baru 77.3k MT sehingga total kedelai yang dipesan pada tahun marketing ini 11.226 MMT. Total kedelai yang diekspor 47.764 MMT pada tahun marketing ini sampai 5 Mei atau 82% dari perkiraan WASDE.
Laporan Bulanan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE bulan Mei untuk kedelai :
Laporan Kedelai AS :
Outlook kedelai AS di 2022/23 dengan naiknya persediaan, penggilingan, ekspor dan persediaan akhir dibanding 2021/22
- Hasil panen diperkirakan menjadi 4.64 milyar bushel naik 5% dari tahun lalu, karena perluasan area penanaman.
- Dengan persediaan awal yang rendah, persediaan diperkirakan sebesar 4.89 milyar bushel naik 4% dari 2021/22
- Produksi biji-bijian minyak nabati di 2022/23 diperkirakan 136.6 juta ton naik 6.1 juta ton dari 2021/22 karena kenaikan dari produksi kedelai, demikian juga perkiraan produksi canola dan biji bunga matahari.
- Kedelai yang digiling di 2022/23 diperkirakan 2.26 milyar bushels, naik 40 juta dari perkiraan 2021/22.
- Produksi dari soymeal tidak ada perkiraan namun naik 2% dari tahun 2021/22 karena harga soymeal lebih murah dari jagung. Ekspor soymeal AS diperkirakan 14.4 juta ton sehingga Pangsa pasar AS di pasar global diperkirakan mendekati rata-rata 5 tahun
- Dengan meningkatnya persediaan, Ekspor kedelai AS sebesar sebesar 2.2 milyar bushel naik 60 juta dari perkiraan 2021/22
- Namun pengurangan persediaan untuk ekspor dari Amerika Selatan pada pertengahan tahun marketing 2022/23, akan berkurang pada tahun 2023 karena hasil panen Amerika Selatan akan meningkat sehingga dapat menaikkan ekspor sehingga pangsa pasar AS diperkirakan akan berkurang di 2022/23 maka persediaan kedelai AS di 2022/23 diperkirakan sebesar 310 juta bushel naik 75 juta dari perkiraan 2021/22
Harga kedelai rata-rata pada 2022/23 diperkirakan $14.40 per bushel naik dibanding $13.25 perbushel di 2021/22. Harga soymeal rata-rata turun $20 dari 2021/22 menjadi $400 per ton dan harga minyak kedelai turun 5 sen dari 70 sen per pound, karena persediaan minyak nabati meningkat.
Laporan Kedelai Global
- Produksi biji-bijian penghasil minyak di 2022/23 diperkirakan 647.1 juta ton naik dari 50.3 juta dari tahun marketing sebelumnya, kekeringan di Amerika selatan menurunkan produksi kedelai dan produksi canola di Kanada
- Perkiraan produksi kedelai global diperkirakan naik 45.3 juta ton menjadi 394.7 juta ton, kenaikan produksi Brazil 50% naik 24 juta ton mencapai rekor di 149 juta.
- Hasil panen Argentina diperkirakan mencapai 51 juta ton dan Paraguay 10 juta.
- Ekspor kedelai global di 2022/23 diperkirakan naik 9% menjadi 170 juta ton setelah cuaca kering yang menurunkan ekspor di Amerika Latin.
- Cina hampir menguasai setengahnya perdagangan kedelai global perkiraan impor Cina naik 7 juta ton menjadi 99 juta ton
- Persediaan akhir kedelai di 2022/23 diperkirakan sebesar 99.6 juta ton naik 14.4 juta ton karena peningkatan dari persediaan Brazil, Argentina dan AS. Persediaan akhir di tahun 2021/22 turun karena persediaan Cina turun, produksi Argentina turun, dan persediaan AS juga turun
Uni Eropa membeli 12.07 MMT kedelai di 2021/22 sampai 8 Mei. Terjadi penurunan jika dibandingkan dengan data The European Commossion sebesar 12.97 MMT pada saat yang sama pada tahun marketing sebelumnya. Impor soymeal juga turun menjadi 13.93 MMT dari 14.87 MMT pada tahun marketing sebelumnya.
Dengan kenaikan harga pupuk , The France Ag Ministry memperkirakan kenaikan area penanaman menjadi sebesar 2.12 juta HA.
Analisa tehnikal untuk kedelai dengan support pertama di $15.78 dan berikut ke $15.61 sedangkan resistant pertama di $16.57 dan berikut ke $17.05.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting