(Vibiznews – Economy & Business) – Pertumbuhan ekonomi global tersendat karena berbagai tantangan global, Bank Dunia terpaksa memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 menjadi 2,9 persen dari sebelumnya 4,4 persen sebagai imbas konflik geopolitik dunia. Berbagai faktor tersebut menimbulkan ketidakpastian global.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa koordinasi yang kuat sangat diperlukan untuk menjawab berbagai tantangan global. Menurut PBB, saat ini dunia tengah dihadapkan pada tantangan global yang disebut dengan The Perfect Storm, yang terdiri dari tantangan Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Prices, dan Cost of Living.
“Respons cepat dari seluruh pihak dibutuhkan untuk dapat mempertahankan momentum pemulihan ekonomi nasional. Momentum Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 juga akan kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi,” ujar Menko Airlangga dalam rilisnya, Minggu (19/06).
Di tengah ketidakpastian global yang terjadi, indikator sektor eksternal Indonesia masih menunjukkan ketahanan yang solid. Hal ini tercermin dari tren surplus neraca perdagangan selama 25 bulan berturut-turut, serta rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) berada pada level yang aman. Kondisi ekonomi yang membaik ini akan membantu menjaga kepercayaan publik dan investor, pada akhirnya dapat mendorong kegiatan perekonomian nasional.
Untuk menjaga stabilitas ekonomi, Pemerintah terus melanjutkan program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Untuk PEN, Pemerintah tetap memberi perhatian yang serius terhadap sektor UMKM. Pengembangan UMKM merupakan prasyarat utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia karena pada setiap periode krisis, UMKM dapat menyumbang 61 persen terhadap PDB nasional.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa peningkatan akses pembiayaan juga menjadi salah satu strategi pengembangan UMKM, yaitu dengan program pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Kami sangat mengapresiasi peran Bapak/Ibu Bupati dan Walikota atas dukungan untuk tersalurnya berbagai skema KUR di wilayah masing-masing pada tahun 2022 ini. Sehingga total realisasi penyaluran KUR nasional sampai dengan 31 Mei 2022 sebesar Rp147,7 triliun atau 39,6 persen dari target yang telah diberikan kepada 3,18 juta debitur,” lanjut Menko Airlangga.
Pembangunan infrastruktur juga merupakan komponen yang vital dalam mendorong pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, Pemerintah tetap melanjutkan Program Proyek Strategis Nasional (PSN) pada tahun 2022.
Menko Airlangga mengungkapkan sejak tahun 2019, masyarakat Indonesia telah mendapatkan manfaat dari beroperasinya beberapa infrastruktur PSN. Beberapa contoh bentuk dukungan dalam optimalisasi PSN di Kabupaten/ Kota di antaranya adalah pembangunan Kawasan Industri, Pariwisata dan ekonomi di sepanjang jalan Tol Trans Sumatera dan Trans Jawa, pelebaran dan perbaikan jalan daerah di sekitar akses keluar jalan Tol PSN, serta dukungan dalam percepatan penerbitan perizinan, pengadaan tanah asset Pemerintah Daerah, Tanah Kas Desa, dan administrasi lainnya.
“Agar pembangunan PSN dapat optimal, diharapkan agar setiap daerah dapat mengidentifikasi sektor unggulan yang memiliki potensi untuk mengungkit perekonomian dan mendukung optimalisasi Proyek Strategis Nasional, khususnya pada tingkat Kabupaten/Kota,” pungkas Menko Airlangga.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting