Rencana Kenaikan Suku Bunga AS dan Eropa Bulan Juli Memicu Kekhawatiran Resesi – Market Mover 29 June 2022

478

(Vibiznews – Market Mover) Melonjaknya inflasi membuat bank-bank sentral berupaya mengendalikan laju inflasi dengan pengetatan kebijakan moneternya seperti menaikkan suku bunga.

Bank Sentral Eropa (ECB) secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada bulan Juli untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Sementara itu Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell pada hari Rabu menyatakan berjanji bahwa pembuat kebijakan tidak akan membiarkan inflasi menguasai ekonomi AS dalam jangka panjang.
Demikian juga Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan dia akan menyarankan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan bank sentral Juli jika kondisi ekonomi tetap sama pada saat itu.

Dengan demikian pasar memperkirakan baik Federal Reserves AS maupun Bank Sentral Eropa akan menaikkan suku bunga pada bulan Juli ini. Kenaikan suku bunga agresif inilah yang dikhawatirkan pasar dapat terjadi resesi ekonomi.

Bagaimanakah pengaruh kenaikan suku bunga dalam rangka menahan laju inflasi bagi pasar investasi global?

Dari pasar Forex, Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang lainnya, naik dengan investor mencari keamanan di aset AS karena saham global turun karena meningkatnya risiko resesi. Franc Swiss naik ke level tertinggi terhadap euro dalam empat bulan karena meningkatnya kekhawatiran resesi di zona euro.

Dari pasar Index, bursa saham Eropa dan Asia berakhir lemah tertekan kekhwatiran resesi seiring prediksi kenaikan suku bunga AS dan Eropa. Sementara itu bursa Wall Street bergerak hati-hati mencermati perkembangan rencana kenaikan suku bunga AS bulan Juli.

Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak turun tertekan prospek kenaikan suku bunga AS dan Eropa bulan Juli dan penguatan dolar AS. Sedangkan harga minyak bergerak lemah tertekan kekhawatiran perlambatan ekonomi yang memicu sentimen penurunan permintaan.