(Vibiznews – Banking & Insurance) – Fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik. Bank semakin percaya diri menyalurkan kredit ke berbagai sektor. Bank Indonesia (BI) mencatatkan kredit perbankan tumbuh 8,7% year on year (yoy) menjadi Rp 5.999,0 triliun per Mei 2022.
Kredit apa saja yang bertumbuh?
Berdasarkan golongan debitur, penyaluran kredit ke segmen korporasi mampu tumbuh 9,8% yoy menjadi Rp 3.073,1 triliun per Mei 2022. Sedangkan ke segmen perorangan juga mampu naik 9,1% yoy menjadi Rp 2.882,8 triliun.
Jika dilihat berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja dan konsumtif mampu tumbuh di lima bulan pertama 2022. Kredit modal kerja naik 11,0% yoy menjadi Rp 2.742,8 triliun per Mei 2022,” dikutip dari data Analisis Uang Beredar BI pada Selasa (28/6).
Berdasarkan sektornya, kredit modal kerja ke pertambangan dan pengolahan mampu tumbuh paling tinggi 38,9% yoy menjadi Rp 91,7 triliun. Sedangkan secara nominal, penyaluran kredit modal kerja paling banyak disalurkan ke sektor perdagangan, hotel, dan restoran mencapai Rp 931,0 triliun atau tumbuh 9,0% yoy.
Di sisi lain, Kredit Investasi (KI) tumbuh positif 7,6% yoy menjadi Rp 1.540,3 triliun pada Mei 2022. Terutama ada di sektor Konstruksi serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi. KI sektor Konstruksi terakselerasi 7,3% yoy menjadi Rp 162,3 triliun.
Kredit Investasi bertumbuh terutama, pada Bangunan Jalan Tol di Jawa Timur. Lebih lanjut, KI sektor Pengangkutan dan Komunikasi pada Mei 2022 tercatat tumbuh 12,4% yoy menjadi Rp 189,8 triliun terutama pada Jaringan Telekomunikasi di Jawa Barat.
Sedangkan kredit konsumsi mampu tumbuh 6,2% yoy menjadi Rp 1.715,8 triliun di lima bulan pertama 2022. Rinciannya, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 9,4% yoy menjadi Rp 611,6 triliun.
Lalu kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 4,9% yoy menjadi Rp 106,5 triliun. Sedangkan kredit multiguna naik 4,5% yoy menjadi Rp 997,7 triliun di Mei 2022.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting