Optimisme Konsumen Tetap Kuat

493
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Economy & Business) – Bank Indonesia merilis Survei Konsumen Juni 2022. Survei mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat. Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2022 sebesar 128,2 atau tetap berada pada level optimis (indeks > 100).

Angka ini relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 128,9. Keyakinan konsumen yang tetap terjaga tersebut ditopang oleh menguatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan terutama terhadap penghasilan dan lapangan kerja.

Secara triwulanan, rata-rata IKK selama periode triwulan II 2022 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Rata-rata IKK triwulan II 2022 tercatat sebesar 123,4, lebih tinggi dari 114,6 pada triwulan I 2022.

Peningkatan tersebut didorong oleh optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Yaitu terhadap aspek penghasilan, ketersediaan lapangan kerja maupun ketepatan waktu dalam membeli barang tahan lama.

Meningkatnya optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, mempengaruhi ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan. Tercatat mengalami peningkatan pada semua aspek, yaitu ketersediaan lapangan kerja, kegiatan usaha, dan penghasilan.

Ekspektasi Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Ke depan Tetap Kuat

Ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi 6 bulan ke depan terpantau tetap kuat. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Juni 2022 sebesar 141,8, relatif stabil dibandingkan 141,5 pada Mei 2022.

Ekspektasi konsumen tetap kuat terutama oleh ekspektasi konsumen terhadap penghasilan ke depan dan ketersediaan lapangan pekerjaan. Tercatat masing-masing meningkat sebesar 1,3 dan 1,1 poin menjadi 140,7 dan 143,2.

Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi usaha ke depan diprakirakan tetap kuat sebesar 141,5 (indeks > 100) pada Juni 2022.

Analis Vibiz Research Center melihat ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi ke depan masih optimis.

Hal ini ditopang terutama oleh ekspektasi penghasilan dan kondisi usaha ke depan diperkirakan meningkat.

Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur juga masih berada dalam zona ekspansi meski dalam tren menurun akibat kenaikan harga bahan baku.

Namun kondisi ekonomi global yang mengalami penurunan dibayangi inflasi yang tinggi akibat perang Rusia-Ukraina merupakan risiko yang perlu diwaspadai.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting