(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit hari Kamis turun ke terendah satu tahun. Harga minyak mentah dan minyak kedelai turun. Kekhawatiran para pedagang karena biaya restribusi ekspor kemungkinan akan diturunkan di Indonesia.
Harga minyak sawit September di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 189 ringgit atau 5.03% menjadi 3,572 ringgit ($804.14) per ton. Penurunan tiga hari berturut-turut.
https://www.vibiznews.com/2022/07/11/akankah-harga-minyak-sawit-terus-turun/
Kemungkin biaya restribusi Indonesia akan diturunkan jika terjadi maka minyak sawit Malaysia akan mengalami tekanan untuk tetap kompetitif.
Harga minyak mentah turun karena inflasi tinggi the Feds akan menaikkan suku bunga sehingga permintaan minyak mentah turun. Harga biodiesel akan turun.
https://www.vibiznews.com/2022/07/15/rekomendasi-minyak-15-juli-2022-melanjutkan-penurunan-ke-91-00/
Turunnya harga minyak mentah membuat harga biodiesel turun, penyerapan minyak sawit untuk biodiesel berkurang. Persediaan minyak sawit akan meningkat.
Harga minyak sawit sempat naik 5% pada awal perdagangan. Kekhawatiran produksi berkurang, setelah Indonesia menunda rencana pengiriman warganya untuk bekerja di Malaysia.
Diperkirakan dengan penundaan ini maka produksi di semester 2 tahun 2022 akan turun dibawah tahun lalu.
Harga minyak kedelai di Dalian naik 1.9% dan harga minyak sawit naik 0.05%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun 1.6%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit support pertama di 3,570 ringgit dan berikut ke 3,520 ringgit . Resistant pertama di 4,100 ringgit dan berikut ke 4,310 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting