(Vibiznews – Commodity) Harga emas masih tertekan turun mesikpun elemen di luar pasar emas bullish. Indeks dollar AS melemah, harga minyak mentah menguat dan yields obligasi turun sedikit.
Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $10.50 ke $1,699.90 per troy ons.
Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi ketika pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.
Departemen Perdagangan AS mempublikasikan data ekonomi Retail Sales AS bulan Juni yang naik 1.0% setelah revisi turun 0.1% pada bulan Mei. Sementara para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0.9%.
Sementara itu Cina melaporkan GDP nya turun tajam pada kuartal kedua karena lockdown Covid. GDP Cina hanya bertambah sebesar 0.4% YoY. Angka ini jauh di bawah dari yang diperkirakan pasar dan menjadi angka terendah sejak kuartal pertama 2020, ketika pandemik dimulai.
Pasar komoditas memberikan dua signal kuat. Signal pertama adalah pasar komoditi telah membukukan penurunan harga yang tajam yang bisa berarti inflasi global secara keseluruhan kemungkinan telah mencapai puncaknya. Signal kedua adalah bahwa AS dan negara-negara maju lainnya sedang berada di tepi jurang resesi, kalau tidak bisa dikatakan sudah ada di dalamnya.
Hal kunci di luar pasar emas adalah menguatnya harga minyak mentah Nymex yang diperdagangkan di sekitar $95.70 per barel. Indeks dollar AS melemah dan yield treasury AS 10 tahun turun ke 2.9%.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,695 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,685 dan kemudian $1,650.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,715 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,725 dan kemudian $1,743.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido
