(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Sentimen risk-on kembali ke pasar di tengah terkoreksinya dollar dari 20 tahun tertingginya.
- Fokus pasar minggu depan pada pertemuan FOMC the Fed dan rilis seberapa besar kenaikan tingkat bunganya.
- Di tengah penurunan US Treasury yields, emas rebound dari bearish 5 minggunya.
Pasar saham dunia terpantau bias menguat, harga emas rebound, dan US dollar dalam koreksi.
Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dunia global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 25-29 July 2022.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan terkoreksi setelah 3 pekan perkasa di level 20 tahun tertingginya, digerus oleh profit taking dan euro yang menguat karena ekspektasi kenaikan suku bunga ECB yang lebih agresif, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir turun ke 106.54. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau naik ke 1.0214, meninggalkan posisi 2 dekade terendahnya. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.0535 dan kemudian 1.0642, sementara support pada 0.9952 dan 0.9859.
Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.2004 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2056 dan kemudian 1.2406, sedangkan support pada 1.1759 dan 1.1445. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir turun ke level 136.06 Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 139.39 dan 140.00, serta support pada 134.26 serta level 131.49. Sementara itu, Aussie dollar terpantau naik ke level 0.6922. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.6994 dan 0.7135, sementara support level di 0.6681 dan 0.6648.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat mengikuti sentimen risk-on bursa global terutama saham sektor teknologi. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 27,914. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 28,390 dan 29,388, sementara support pada level 26,278 dan 25,520. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 20,609. Minggu ini akan berada antara level resistance di 22,450 dan 22,524, sementara support di 20,215 dan 19,178.
Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat sepekannya oleh rilis earnings sejumlah emiten besar yang positif dan bangkitnya sentimen risk-on investor. Dow Jones secara mingguan menguat ke level 31,899, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 32,053 dan 34,118, sementara support di level 30,630 dan 29,888. Index S&P 500 minggu lalu naik ke level 3,959.7, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,030 dan 4,310, sementara support pada level 3,691 dan 3,636.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau rebound dari bearish lima minggunya, bangkit dari posisi sekitar setahun terendahnya, oleh terkoreksinya dollar dan yields dari US Treasury, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,727.66 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1773 dan berikut $1814, serta support pada $1680 dan $1677.
Dinamika pasar terus bergerak secara aktif, naik turun di pasar investasi. Siklus kebijakan pengetatan moneter sedunia, risiko resesi ekonomi global, tingginya inflasi, perang Rusia – Ukraina yang berpengaruh pada pasar energi dan pangan dunia, dan lain sebagainya; itu yang di antaranya ramai terjadi dalam pasar financial global dan domestik. Kalau Anda tidak punya banyak kesempatan untuk mengikuti dan mengertikan pergerakan pasar demikian, Vibiznews.com dapat membantu Anda sepenuhnya serta memanfaatkannya untuk keputusan investasi yang lebih akurat. Terima kasih telah bersama kami karena mengingat kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting


