Keputusan Suku Bunga The Fed Menjadi Fokus Pasar Global – Market Mover 27 July 2022

672

(Vibiznews – Market Mover) Pasar investasi global fokus pada keputusan suku bunga The Fed yang akan dirilis pada Kamis dinihari ini, setelah The Fed melakukan pertemuan 2 hari Selasa dan Rabu untuk memutuskan seberapa banyak suku bunga akan dinaikkan. Pasar sebagian besar memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin.

Seperti banyak bank sentral di seluruh dunia, The Fed bertindak agresif untuk mengendalikan inflasi dengan latar belakang aktivitas ekonomi yang melambat.

Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global terjadi setelah pada hari Selasa Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk 2022 dan 2023. IMF memperkirakan ekonomi global tumbuh 3,2% tahun ini, sebelum melambat lebih jauh ke 2,9% pada 2023.

Menjelang pengumuman suku bunga The Fed, pasar global tampaknya sedikit mengambil nafas dan berhati-hati menantikan keputusan kebijakan The Fed ini.

Bagaimanakah pengaruh kebijakan suku bunga The Fed bagi pasar investasi global?

Dari pasar Forex, Dolar AS terpantau mundur dari posisi tertinggi 20 tahun menantikan keputusan suku bunga The Fed. Sedangkan Euro Euro mengalami kerugian pada hari Rabu setelah penurunan paling tajam dalam dua minggu, karena pengurangan pasokan gas Rusia mengirim harga energi melonjak. Jika The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin dinihari nanti, diperkirakan akan menguatkan dolar AS.

Dari pasar Index, bursa saham AS ditutup lemah semalam menantikan keputusan suku bunga The Fed dan pelemahan data kepercayaan konsumen AS. Sedangkan bursa saham Asia berakhir mixed. Sementara itu bursa Eropa bergerak naik menantikan keputusann suku bunga The Fed. Jika The Fed terealisir menaikan suku bunga, akan dapat menekan bursa saham global.

Dari pasar Komoditas, harga emas sedikit naik seiring mundurnya dolar AS dari tertinggi 20 tahun. Namun jika suku bunga AS naik akan menekan harga emas. Sedangkan harga minyak bergerak naik setelah data kelompok industri American Petroleum Institute mengatakan pasokan minyak mentah di Amerika Serikat turun 4 juta barel pekan lalu. Jika suku bunga AS naik dan dolar AS menguat, akan dapat menekan harga minyak.