Data Inflasi AS Menentukan Keputusan Suku Bunga The Fed – Market Mover 10 August 2022

701

(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pekan ini akan mencermati data kunci yaitu Inflasi AS bulan Juli yang akan dirilis Rabu malam ini.

Para Ekonom memperkirakan indeks harga konsumen Juli akan berada pada angka 0,2%, turun dari 1,3% pada Juni. Untuk tahun ke tahun, laju inflasi konsumen di bulan Juli diperkirakan turun menjadi 8,7%, turun dari 9,1% di bulan Juni. Diperkirakan kenaikan inflasi telah mereda menyusul kenaikan 75 basis poin berturut-turut oleh The Fed pada bulan Juni dan Juli.

Meskipun lebih lemah dari perkiraan, namun masih cenderung sangat tinggi sehingga kenaikan suku bunga AS yang tinggi akan diperlukan untuk mengendalikannya.

Pasar kelihatannya berhati-hati menjelang laporan inflasi Juli AS ini, yang akan menjadi faktor kunci bagi The Fed dalam menentukan ukuran kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada 20-21 September.

Yang perlu dicermati juga adalah pernyataan Presiden Fed Chicago Charles Evans dan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari pada hari Rabu yang dijadwalkan untuk menyampaikan pernyataan tentang kondisi ekonomi AS di acara terpisah.

Bagaimanakah pengaruh data inflasi AS bagi perdagangan investasi global?

Dari pasar Forex, Dolar AS diperdagangkan dengan kuat pada hari Rabu untuk mengantisipasi data inflasi AS. Dolar AS juga secara luas stabil semalam, mulai bangkit dari sedikit kemunduran yang dimulai pada pertengahan Juli.

Dari pasar Index, Bursa Wall Street berakhir lemah menjelang pengumuman data inflasi AS. Bursa Asia juga berakhir melemah menantikan data inflasi AS dan merespon data inflasi Cina yang meningkat. Sedangkan Bursa Eropa terpantau bergerak datar dengan kehati-hatian menantikan rilis data inflasi AS.

Dari pasar Komoditas, harga emas turun menantikan data inflasi AS yang diperkirakan akan tetap mendorong The Fed menaikkan suku bunga pada bulan September. Penguatan dolar AS juga menekan harga emas. Sedangkan harga minyak turun setelah data industri menunjukkan persediaan minyak mentah AS secara tak terduga naik pekan lalu, menandakan potensi tersendatnya permintaan.