(Vibiznews – Economy&Bussiness) Tingkat inflasi Jepang dilaporkan melonjak ke tertinggi hampir 8 tahun periode Juli 2022 yang melebihi ekspektasi.
Tingkat inflasi tahunan di Jepang naik menjadi 2,6% pada bulan Juli 2022 dari 2,4% pada Juni. Ini merupakan kenaikan inflasi selama 11 bulan berturut-turut.
Tingginya inflasi terjadi di tengah melonjaknya biaya bahan bakar dan makanan setelah invasi Rusia ke Ukraina serta pelemahan tajam yen.
Lihat: Ekonomi Jepang Q2-2022 Masih Kuat Meski Dibawah Target
Lonjakan harga terutama berasal dari biaya makanan (4,4% vs 3,7% pada bulan Juni), biaya bahan bakar, lampu dan air (14,7% vs 14,0%) dan pakaian (1,4% vs 1,1%).
Kenaikan harga lainnya yang tidak signifikan seperti dari perumahan (0,6% vs 0,6%), furnitur (3,9% vs 3,6%), pendidikan (0,7% vs 0,7%), budaya & rekreasi (0,7% vs 1,2%).
Dari laporan pemerintah Jepang tersebut juga terlihat adanya penurunan harga di sektor transportasi (-0,2% vs -0,7%) dan perawatan medis (-0,8% vs -0,7%).
Untuk harga konsumen inti berada di 2,4% yoy, terbesar sejak Desember 2014 dan tetap di atas target 2% BoJ untuk bulan keempat berturut-turut.
Secara basis bulanan, indeks harga konsumen naik 0,5%, terbesar sejak Januari 2021, setelah datar di bulan Juni.
