(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Pasar keuangan dalam sentimen optimisme, dengan IHSG rally terus selama 5 minggu berturut-turut.
- Neraca Perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Juli 2022, mencatat surplus selama 27 bulan berturut-turut.
- Pekan depan pasar akan mencermati keputusan BI untuk penetapan suku bunga acuannya.
Minggu berikutnya, isyu antara prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 22-26 August 2022.
===
Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau menguat di minggu kelimanya, bertengger di sekitar level 2,5 bulan tertingginya, terpicu oleh aksi beli investor terutama pada saham emiten telekomunikasi, perbankan, dan teknologi. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya variatif dengan bias melemah. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0,61%, atau 43,157 poin, ke level 7.172,434. Untuk minggu berikutnya (22-26 Agustus 2022), IHSG kemungkinan akan ditahan profit taking karena mendekati area overbought namun masih dalam uptrend, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.258 dan 7.297. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.021, dan bila tembus ke level 6.902.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terkoreksi lumayan dari level 2 bulan tertingginya, turun ke seminggu terendahnya oleh perkasanya dollar global dan berkurangnya capital inflow, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 1,16% ke level Rp 14.837. Sementara, dollar global bangkit bullish kembali. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan bias menanjak secara bertahap, atau kemungkinan rupiah masih terkoreksi lagi secara bertahap, dalam range antara resistance di level Rp14.992 dan Rp15.037, sementara support di level Rp14.659 dan Rp14.512.
Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir menurun secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik yield obligasi dan berakhir ke 7,094% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berkurangnya aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury melaju naik di minggu ketiganya.
===
BPS mencatat Neraca Perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Juli 2022, sebesar US$4,23 miliar, terutama berasal dari sektor nonmigas US$7,31 miliar. Dengan demikian, Indonesia telah mencetak surplus Neraca Perdagangan selama 27 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020.
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II 2022 mencatat surplus yang menopang terjaganya ketahanan eksternal. NPI mencatat surplus 2,4 miliar dolar AS, setelah mengalami defisit 1,8 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya. Peningkatan kinerja NPI tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan yang meningkat dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2022 mencapai 136,4 miliar dolar AS.
Berdasarkan data transaksi 15 – 18 Agustus 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp3,01 triliun terdiri dari beli neto Rp0,78 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,23 triliun di pasar saham.
===
Isyu perkembangan ekonomi dan politik kerap menghangati kabar pergerakan pasar investasi. Bagi sebagian orang kadang hal ini sulit dimengerti. Adakalanya isyu ini bisa mendongkrak harga, adakalanya meluruhkan harga aset investasi. Benar, hal itu dapat saja terjadi, tergantung bagaimana perkembangan dan perkiraan dampak dari ekonomi serta politik ini akan berlanjut. Seringkali spekulasi pasar yang lebih dominan memengaruhi pasar di sini, dan bukannya suatu bentuk ekspektasi yang rasional. Dalam hal ini, Vibiznews.com dapat menjadi konsultan investasi Anda. Ini telah terbukti pada berbagai situasi siklus ekonomi. Terima kasih telah setia bersama dengan kami yang adalah partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews! Salam Merdeka!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting


