(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- The Fed nampaknya akan terus agresif menaikkan suku bunganya untuk melawan inflasi tinggi di AS, demikian dilihat pasar dari pernyataan sejumlah pejabat the Fed.
- US dollar sepekan ini rally oleh ekspektasi pasar tersebut, dan sebaliknya harga emas terus tertekan.
- Pasar akan mencermati isyu resesi dan inflasi global, sehingga pekan mendatang fokus kepada rilis PMI Manufacturing, pertumbuhan GDP dan inflasi PCE di Amerika, serta data PMI di Eropa dan Inggris.
Pasar saham dunia terpantau bias melemah, harga emas terkoreksi, dan US dollar bangkit dan bullish kembali.
Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dunia global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 22-26 August 2022.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan menguat kembali ke level 5 minggu tertingginya, mencatat mingguan terbaiknya sejak April 2020, oleh ekspektasi pasar bahwa the Fed akan terus menaikkan suku bunganya untuk memerangi inflasi tinggi; di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir naik ke 108.10. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau turun ke 1.0039. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.0369 dan kemudian 1.0535, sementara support pada 0.9952 dan 0.9859.
Pound sterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.1824 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2293 dan kemudian 1.2406, sedangkan support pada 1.1759 dan 1.1445. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir naik ke level 136.86 Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 137.95 dan 139.39, serta support pada 130.39 serta level 129.51. Sementara itu, Aussie dollar terpantau turun ke level 0.6874. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7137 dan 0.7247, sementara support level di 0.6859 dan 0.6681.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed dengan bias melemah di tengah isyu the Fed masih akan agresif menaikkan suku bunganya. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 28,930. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 29,223 dan 29,388, sementara support pada level 27,729 dan 26,791. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 19,773. Minggu ini akan berada antara level resistance di 22,450 dan 22,524, sementara support di 19,515 dan 19,178.
Bursa saham Wall Street minggu lalu melemah, terutama di hari terakhirnya, di tengah mengemukanya kekhawatiran investor akan terus melajunya kenaikan suku bunga. Dow Jones secara mingguan melemah terbatas ke level 33,707, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 34,118 dan 35,492, sementara support di level 31,705 dan 30,982. Index S&P 500 minggu lalu turun ke level 4,225.1, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,310 dan 4,516, sementara support pada level 3,912 dan 3,721.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah sepekan penuh, terkoreksi dari level 5 minggu tertingginya, oleh menguatnya dollar serta sentimen kenaikan suku bunga, sehingga harga emas spot secara mingguan melemah ke level $1,747.50 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1808 dan berikut $1857, serta support pada $1711 dan $1680.
Isyu perkembangan ekonomi dan politik kerap menghangati kabar pergerakan pasar investasi. Bagi sebagian orang kadang hal ini sulit dimengerti. Adakalanya isyu ini bisa mendongkrak harga, adakalanya meluruhkan harga aset investasi. Benar, hal itu dapat saja terjadi, tergantung bagaimana perkembangan dan perkiraan dampak dari ekonomi serta politik ini akan berlanjut. Seringkali spekulasi pasar yang lebih dominan memengaruhi pasar di sini, dan bukannya suatu bentuk ekspektasi yang rasional. Dalam hal ini, Vibiznews.com dapat menjadi konsultan investasi Anda. Ini telah terbukti pada berbagai situasi siklus ekonomi. Terima kasih telah setia bersama dengan kami yang adalah partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews! Salam Merdeka!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting