Fokus Data Inflasi, untuk Estimasi Kenaikan Suku Bunga — Global Market Outlook, 12-16 September 2022 by Alfred Pakasi

670

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Chairman the Fed Jerome Powell menyampaikan pernyataan yang hawkish, namun US dollar terkoreksi dengan kenaikan bunga ECB yang agresif.
  • Investor beralih fokus pada rilis inflasi (CPI) AS Selasa depan untuk estimasi besaran kenaikan suku bunga the Fed nantinya.
  • Pasar juga akan mencermati rilis data manufacturing Eropa, Inggris serta pengumuman suku bunga Bank of England (BOE) pada Kamis nanti.

Pasar saham dunia terpantau bias menguat, harga emas rebound terbatas, dan US dollar terkoreksi.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dunia global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 12-16 September 2022.

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan melemah dari bullish 3 minggunya dan dari posisi 20 tahun lebih tertingginya, oleh aksi profit taking dan investor mengatur posisi menjelang rilis inflasi (CPI) AS pekan depan; di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir turun ke 108.97. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau naik ke 1.0044. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.0203 dan kemudian 1.0369, sementara support pada 0.9863 dan 0.9859.

Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.1585 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.1900 dan kemudian 1.2148, sedangkan support pada 1.1404 dan 1.3657. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir naik ke level 142.62 Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 144.99 dan 147.67, serta support pada 138.50 serta level 135.80. Sementara itu, Aussie dollar terpantau naik ke level 0.6842. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7137 dan 0.7247, sementara support level di 0.6699 dan 0.6681.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed dengan bias menguat mengikuti kebangkitan Wall Street sembari mencerna agresifnya the Fed yang akan terus menaikkan suku bunganya. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 28,215. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 28,793 dan 29,223, sementara support pada level 27,268 dan 26,791. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah terbatas ke level 19,362. Minggu ini akan berada antara level resistance di 20,952 dan 22,450, sementara support di 19,190 dan 19,178.

Bursa saham Wall Street minggu lalu rebound setelah tertekan 3 minggu berturut-turut, ditopang beberapa rilis data ekonomi AS yang positif, walaupun masih terlihat downtrend oleh hawkish-nya the Fed.  Dow Jones secara mingguan menguat ke level 32,152, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 33,365 dan 34,044, sementara support di level 31,048 dan 30,775. Index S&P 500 minggu lalu naik ke level 4,067.0, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,216 dan 4,310, sementara support pada level 3,885 dan 3,721.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau bangkit terbatas dari bearish 3 minggu, oleh terkoreksinya dollar yang memberi penguatan sementara atas logam mulia ini, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat tipis ke level $1,717.23 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1765 dan berikut $1808, serta support pada $1689 dan $1680.

 

Dinamika pasar terus bergerak secara aktif, naik turun di pasar investasi. Ancaman datangnya resesi perekonomian global serta tensi geopolitik antara Rusia – Ukraina, juga China – Taiwan yang mengkhawatirkan dunia, menyisakan kebingungan pasar untuk bagaimana menyikapinya. Sementara itu, pengetatan kebijakan moneter bank-bank sentral global, tingginya tingkat inflasi, ancaman krisis energi serta krisis pangan, juga terganggunya supply chain dunia membuat situasi demikian kompleks dan mengaburkan pilihan investasi yang cerdas. Kalau Anda tidak punya waktu banyak kesempatan untuk mengikuti dan mengartikan pergerakan pasar demikian, Vibiznews.com dapat membantu Anda sepenuhnya serta memanfaatkannya untuk keputusan investasi yang lebih akurat. Terima kasih telah bersama kami karena mengingat kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting