(Vibiznews – Commodity) – Harga kedelai pada penutupan hari Kamis turun, karena mengikuti penurunan dari minyak mentah, walaupun permintaan kedelai AS meningkat.
Harga kedelai Nopember di CBOT turun 3.5 sen (0.34%) menjadi $14.5150 per bushel. Harga soymeal Desember naik $4.9 (1.16%) menjadi $428 per ton. Harga minyak kedelai turun 57 sen (0.88%) menjadi $64.30.
Laporan penjualan ekspor mingguan sebesar 842,989 MT kedelai dikirim sampai 8 September. Sehingga total sebesar 24.858 MMT. Data pengiriman mingguan sebesar 57.188 MMT dikirim tahun 2021/22.
Dari persediaan baru 422,510 MT dikirim pada minggu pertama .Total ekspor yang belum dikirim 2.5 MMT masih diatas tahun lalu.
Total ekspor kedelai selama 3 minggu terakhir sebesar 5.755 mmt dengan soymeal 391,000 MT dan minyak kedelai 2,400 MT.
Naik 31,0 mb dari penjualan 2022/23 minggu lalu dan naik 1.1 mb untuk 2023/24. Negara tujuan terbesar Cina , negara yang tidak diketahui dan Taiwan.
NOPA melaporkan sebesar 165.54 mbu kedelai yang diproses di bulan Agustus. Turun 170.22 di bualn Juli. Dibawah rata-rata perkiraan. Pada Agustus tahun 2021 yang digiling 158.84 mbu dari anggota NOPA Total yang digiling keseluruhan 2.074 bbu dari anggota NOPA dan national 2.194 bbu.
Walaupun ekspor meningkat tetapi kekhawatiran bahwa permintaan kedelai AS berkurang karena dolar AS menguat. Harga kedelai dari Argentina dan Brazil menjadi lebih murah. Harga kedelai terus turun selama 3 hari berturut-turut setelah Laporan WASDE hari Senin.
Data bulanan FAS membuat USDA menurunkan area penanaman kedelai. Hasil panen berkurang 1.4 bpa menjadi 50.5 bpa. Persediaan menjadi 138 mbu.
Analisa tehnikal untuk kedelai dengan support pertama di $14.40 dan berikut di $14.22 . Resistant pertama di $14.76 dan berikut ke $15.23.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting