Harga Aluminium dan Nikel Melonjak

698
tembaga, aluminium

(Vibiznews – Commodity) – Harga aluminium dan nikel naik pada hari Kamis di London Metal Exchange (LME). Pembelian terjadi di London Metal Exchange (LME) karena   larangan untuk logam Rusia masuk dalam kontrak berjangka. 

Harga aluminium naik 8.5% menjadi $2,305 per ton, tertinggi sejak 19 September, sedangkan Harga nikel naik 6% menjadi $23,115.  

LME merencanakan untuk membicarakan larangan untuk produsen nikel Nornickel dimana produksinya 7% dari produksi global, perkiraannya 2.7 juta ton tahun lalu. dan juga produksi Rusal. 

Rusal, produsen aluminium terbesar Cina produsen 6% dari persediaan global dengan produksi 70 juta ton per hari. 

Rusal dan Nornickel tidak merespon untuk menjawab komentar itu. 

Negara Barat memberikan sangsi kepada Bank Rusia dan individu kaya yang berhubungan dengan Rusia, sejak invasi Rusia ke Ukraina. Sampai saat ini belum ada pelarangan untuk membeli logam Rusia.  

Larangan untuk membeli logam industri dari Rusia menyebabkan perkiraan kurang, sehingga harga naik menaikkan inflasi di seluruh dunia. 

Larangan ini merugikan pasokan Barat, tetapi LME tidak bisa melakukan tindakan sepihak. Produsen Rusia juga harus di beri sangsi sehingga menghentikan pengiriman baru logam Rusia, akibatnya harga bisa melonjak. Peristiwa ini pernah terjadi ketika Departemen Keuangan AS memberlakukan sangsi terhadap Rusal dan menghapus aluminium pada 2018.  

Harga aluminium naik 30% dalam beberapa hari setelah pemberlakuan ini. Logam industri lain di LME juga mengikuti kenaikan dari aluminium dan nikel. 

Harga logam industri lainnya : 
  • Harga tembaga naik 1.6 % menjadi $7,540 per ton 
  • Harga aluminium naik  3.4% menjadi $2,195. 
  • Harga zinc naik 3.3% menjadi $2,948  
  • Harga lead naik 2.1% menjadi $1,875  
  • Harga nikel naik 2.4% menjadi $22,340  
  • Harga timah turun 0.9% menjadi $20,540. 

Analisa tehnikal untuk aluminium dengan support pertama di $ 2,291  berikut ke  $2, 224. Resistant pertama di $2.476 dan berikut $2,594 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting