(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Sidang Paripurna DPR pada 9 September telah menyepakati APBN 2023 yang diharapkan dapat diandalkan dalam menahan berbagai gejolak yang dihadapi.
- Terdapat capital outflow di pasar keuangan sepekan lalu sekitar Rp8,5 triliun menurut data BI. Ini menekan IHSG dan nilai rupiah seminggu ini.
- Pasar akan mencermati rilis tingkat inflasi Indonesia pada Senin depan.
Minggu berikutnya, isyu antara prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 3-7 October 2022.
===
Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau terkoreksi cukup signifikan selama 5 hari berturut-turut dan ditutup agak naik di atas level 2 bulan terendahnya, searah dengan ramainya aksi jual di bursa global. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya melemah. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 1,92%, atau 137,785 poin, ke level 7.040,798. Untuk minggu berikutnya (3-7 Oktober 2022), IHSG kemungkinan akan berupaya rebound lagi dari oversold tajamnya namun secara umum masih bearish, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.225 dan 7.318. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.928, dan bila tembus ke level 6.886.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu melemah di minggu ketiganya di tengah berlanjutnya capital outflow investor asing -sekitar Rp8,5 triliun sepekan menurut BI, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 1,26% ke level Rp 15.227. Rupiah terpantau berada dekat sekitar 29 bulan terendahnya. Sementara, dollar global mengalami koreksi dari 20 tahun lebih terkuatnya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan terkoreksi di awal pekan lalu tren naik lagi, atau kemungkinan rupiah sempat rebound dari oversold-nya namun kemudian masih cenderung tertekan, dalam range antara resistance di level Rp15.277 dan Rp15.413, sementara support di level Rp14.960 dan Rp14.874.
Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir turun secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik yield obligasi dan berakhir ke 7,38% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury melaju naik di minggu kesembilannya walau mulai melambat.
===
Sidang Paripurna DPR pada 9 September 2022 menyepakati APBN 2023, dimana belanja negara ditetapkan sebesar Rp3.061 triliun, serta pendapatan negara direncanakan sebesar Rp2.463,0 triliun.
Pemerintah dan Anggota Dewan memiliki kesepahaman bahwa APBN Tahun Anggaran 2023 tetap harus menjadi instrumen yang dapat diandalkan dalam menahan berbagai gejolak yang dihadapi.
Menurut Menteri Keuangan dengan upaya pemulihan ekonomi yang terus dijaga semakin membaik pada tahun 2023, maka proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 diperkirakan dapat mencapai 5,3%.
Berdasarkan data transaksi 26 -29 September 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp8,48 triliun terdiri dari jual neto Rp5,38 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp3,10 triliun di pasar saham.
===
Segera menuju kepada kuartal terakhir tahun ini, kita mendapati bahwa tahun 2022 merupakan tahun yang penuh gejolak pasar. Di tengah masih berlangsungnya pandemi, tensi geopolitik terus memanas dalam perang panjang Rusia – Ukraina serta kawasan Timur Tengah. Sementara itu, Amerika, Eropa dan beberapa negara maju lainnya berada dalam ancaman resesi ekonomi di tengah melejitnya tingkat inflasi. Harapan baru bagi kita bukanlah tenangnya pasar. Bukan, itu tidak akan pernah terjadi, di samping pasar jadi tidak menarik lagi dalam keserbatenangannya. Harapan itu ada pada penguasaan pengetahuan dinamika pasar yang semakin baik. Untuk hal ini, teman setia investasi Anda siapa lagi kalau bukan vibiznews.com? Perkenankan kami sampaikan terima kasih bagi Anda semuanya, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting