(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Terdapat arus balik, capital inflow, di pasar keuangan sepekan lalu sekitar Rp7,3 triliun menurut data BI. Ini membuat koreksi yang terbatas pada IHSG dan rupiah di tengah tekanan global.
- BPS melaporkan tingkat inflasi tahunan Indonesia meningkat menjadi 5,95% pada September 2022, level tertinggi sejak Oktober 2015, namun masih di bawah perkiraan pasar.
- Posisi cadangan devisa Indonesia September 2022 tetap tinggi sebesar 130,8 miliar dolar AS, meski menurun dibandingkan posisi pada Agustus.
Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 10-14 October 2022.
===
Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau melemah di minggu keduanya, kali ini terbatas saja dalam pergerakan yang agak sideways, sempat digerus melejitnya data inflasi domestik serta sentimen negatif bursa global. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya dalam bias menguat. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,20%, atau 14,015 poin, ke level 7.026,783. Untuk minggu berikutnya (10-14 Oktober 2022), IHSG kemungkinan berkonsolidasi namun secara umum masih bearish, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.225 dan 7.318. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.926, dan bila tembus ke level 6.886.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu melemah di minggu keempatnya, walau semakin sempit, di tengah kuatnya dollar di pasar global tetapi capital inflow mengalir sekitar Rp7,3 triliun sepekan menurut BI, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,16% ke level Rp 15.252. Rupiah terpantau berada dekat sekitar 29 bulan terendahnya. Sementara, dollar global kembali rebound dari koreksinya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan meneruskan tren naik lagi, atau kemungkinan rupiah masih cenderung tertekan, dalam range antara resistance di level Rp15.312 dan Rp15.413, sementara support di level Rp14.960 dan Rp14.874.
Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yield obligasi dan berakhir ke 7,242% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berbaliknya aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury melaju naik di minggu kesepuluhnya walau lebih lambat.
===
BPS melaporkan tingkat inflasi tahunan Indonesia meningkat menjadi 5,95% pada September 2022, level tertinggi sejak Oktober 2015, namun masih di bawah perkiraan pasar sebesar 6%, didorong oleh kenaikan harga bahan bakar.
Penyesuaian harga BBM awal September 2022 oleh pemerintah memberikan andil terbesar pada inflasi September 2022. Hal ini tercermin dari kelompok transportasi sebagai penyumbang terbesar di mana kenaikan harga transportasi sebesar 8,88%. Dan memberi andil inflasi di bulan September 2022 sebesar 1,08%.
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2022 tetap tinggi sebesar 130,8 miliar dolar AS, meski menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Agustus 2022 sebesar 132,2 miliar dolar AS. Penurunan posisi cadangan devisa pada September 2022 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Berdasarkan data transaksi 3 – 6 Oktober 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp7,28 triliun terdiri dari beli neto Rp2,51 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp4,77 triliun di pasar saham.
===
Seorang investor ketika memilih instrumen investasinya dan kemudian masuk ke pasar tentunya berharap akan memperoleh profit dari keputusan investasinya tersebut. Harapan. Itu sesuatu yang begitu memengaruhi pandangan investor dan keputusan investasinya. Harapan yang diwarnai oleh ekspektasi. Kalau Anda ingin kenal pasar –memang sangat sulit untuk mengenalnya—harus tahu seperti apa ekspektasi pasar hari-hari ini. Vibiznews.com selalu ingin memperkenalkan Anda kepada pasar, karena kami ada sebagai partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting


