(Vibiznews – Market Mover) Pasar investasi global pekan ini akan mencermati perkembangan sentimen kenaikan suku bunga AS, apakah akan semakin memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga AS berikutnya?
Pada Kamis dinihari nanti akan dirilis risalah pertemuan The Fed bulan lalu, dimana The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin. Diperkirakan risalah pertemuan The Fed ini akan memberikan sinyal hawkish kenaikan suku bunga AS berikutnya.
Pada Rabu malam akan dirilis data PPI AS September dan Kamis malam akan dirilis data Inflasi AS bulan September baik secara tahunan maupun bulanan.
Bagaimanakah pengaruh rilis risalah pertemuan The Fed dan data inflasi AS bagi perdagangan pasar investasi global?
Dari pasar Forex, indeks dolar AS terpantau bergerak mundur setelah imbal hasil Treasury AS turun. Mundurnya dolar AS menguatkan Poundsterling dan Euro. Namun jika data PPI dan inflasi AS meningkat dan risalah pertemuan The Fed memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga AS berikutnya, dapat menguatkan dolar AS.
Dari pasar Index, bursa saham global bergerak mixed dengan kehati-hatian menjelang rilis data inflasi AS. Bursa Wall Street berakhir sebagian besar lemah dengan penurunan saham semikonduktor. Bursa Asia berakhir mixed setelah IMF memangkas pertumbuhan ekonomi global 2023. Sedangkan bursa Eropa bergerak mixed dengan kehati-hatian menjelang data inflasi AS. Jika data PPI dan inflasi AS meningkat dan risalah FOMC memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga AS berikutnya, dapat menekan bursa saham global.
Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak lemah terpicu kekhawatiran inflasi AS dan risalah FOMC yang dapat memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga AS.Sedangkan harga minyak positif terdukung pemotongan produksi 2 juta barel per hari dari OPEC+.