(Vibiznews – Commodity ) – Harga kedelai turun pada penutupan pasar hari Jumat, walaupun meningkatnya penjualan ke Cina pada 3 hari terakhir. Menguatnya dolar AS menekan harga kedelai, dan juga di akhir minggu trader melakukan profit taking.
Turunnya harga minyak mentah 3 dolar per barel karena EIA mengurangi outlook pertumbuhan produksi dan permintaan minyak mentah di 2022 dan 2023
Harga kedelai Nopember di CBOT turun 12 sen (0.86%) menjadi $13.8375 per bushel. Harga soymeal Desember naik 10 sen (0.02%) menjadi $411.1 per ton. Harga minyak kedelai turun $1.13 (-1.70%) menjadi $65.30.
Harga kedelai turun pada penutupan hari Jumat turun. Pada seminggu ini harga kedelai masih naik 1.23%.
Laporan Penjualan Ekspor Mingguan dari FAS kedelai yang dipesan 724k MT pada seminggu sampai 6 Oktober. Turun 7% dari minggu lalu dan hanya 26% dari tahun lalu pada minggu yang sama.
Pengiriman kedelai pada tahun marketing ini sebesar 888k MT ditambahkan sehingga menjadi 2.72 MMT.Total kedelai yang belum dikirim 28.2 MMT turun 3% dari tahun lalu pada minggu yang sama.
Pemesanan soymeal pada tahun 2022/23 sebesar 2.98 MMT. Laporan ekspor mingguan untuk minyak kedelai 678,426 MT untuk 2021/22. Total pemesanan minyak kedelai 19,798 MT.
Kekeringan menyebabkan ketinggian air di sungai Mississippi berkurang sehingga transportasi sulit. The Grain Transportation pada hari Kamis melaporkan 472 barge tidak bisa dikirim di New Orleans seminggu ini sampai 8 Oktober, turun 18% dari minggu lalu dan 37% dari tahun lalu pada minggu yang sama.
USDA Ag Attace melaporkan volume ekspor kedelai Argentina September terbesar pada tahun ini 16 MMT. Sehingga sudah mencapai 70% dari penjualan setahun.Masih dibawah penjualan 2017/18 dan 2018/19.
Analisa tehnikal untuk kedelai dengan support $13.85 dan berikut ke $13.65. Resistant pertama $14.14 dan berikut ke $14.37.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting