Sinyal Hawkish Kenaikan Suku Bunga AS Bulan November – Market Mover 20 October 2022 by Asido Situmorang

526

(Vibiznews – Market Mover) Pasar investasi global pekan ini masih terus mencermati sentimen kenaikan suku bunga AS yang diperkirakan akan agresif lagi pada awal bulan November ini.

Federal Reserve AS telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 300 basis poin (bps) hingga bulan Oktober 2022, sehingga saat ini suku bunga AS mencapai 3,25 persen dan diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi bulan November 2022.

Pada risalah pertemuan FOMC terakhir, disampaikan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan akan berlanjut dan suku bunga yang lebih tinggi berlaku sampai inflasi dapat ditekan.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Selasa bahwa Federal Reserve mungkin perlu mendorong suku bunga acuannya di atas 4,75% jika inflasi yang mendasarinya tidak berhenti meningkat.

Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan pada hari Rabu bahwa inflasi terlalu tinggi dan bahwa bank sentral perlu melanjutkan pengetatan kebijakannya saat ini. Dia menambahkan bahwa kenaikan suku bunga lebih jauh akan membebani ekonomi.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan berikutnya pada 1 dan 2 November.

Bagaimanakah pengaruh sinyal hawkish kenaikan suku bunga AS bagi pasar investasi global?

Dari pasar Forex, Dolar AS naik mengatasi mata uang utama pada hari Kamis karena imbal hasil Treasury memuncak pada tertinggi multi-tahun, sementara yen jatuh ke level terendah baru 32-tahun. Kenaikan imbal hasil Treasury terpicu tindakan Federal Reserve yang telah menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi yang terus-menerus meningkat.

Dari pasar Index, bursa Wall Street berakhir lemah terpicu kenaikan imbal hasil Treasury AS. Bursa Asia juga berakhir merosot mengikuti bursa Wall Street dan kekhawatiran perlambatan ekonomi. Sedangkan bursa Eropa bergerak lemah terpicu kekhawatiran pelemahan ekonomi dan kenaikan imbal hasil obligasi.

Dari pasar Komoditas, harga emas bertahan di level terendah tiga minggu pada hari Kamis, tertekan oleh kenaikan dolar AS dan imbal hasil Treasury di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan bertahan dengan kenaikan suku bunga yang tajam. Sedangkan harga minyak naik dengan pengetatan pasokan melawan dampak negatif dari permintaan yang tidak pasti, dan berita bahwa Amerika Serikat akan melepaskan lebih banyak minyak mentah dari cadangannya.