IHSG Rebound Kuat, Rupiah Mau Menyusul? — Domestic Market Outlook, 24-28 October 2022

883

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • BI menaikkan suku bunga acuan BI7DRR sebesar 50 bps menjadi 4,75%.
  • IHSG rebound kuat oleh aksi beli investor asing, namun rupiah tertekan ke 2,5 tahun terendahnya, di oversold area-nya.
  • BI prakirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 tetap bias ke atas dalam kisaran pada 4,5 – 5,3%.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 24-28 October 2022.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau menguat tajam dengan rally 5 hari berturut-turut, rebound dari posisi oversold dua bulan terendahnya ke dua minggu tertingginya, di tengah BI yang menaikkan suku bunga acuan BI7DRR sebesar 50 bp menjadi 4,75% dan disambut positif oleh pasar. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya variatif. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 2,98%, atau 203,241 poin, ke level 7.017,771. Untuk minggu berikutnya (24-28 Oktober 2022), IHSG kemungkinan akan lebih konsolidatif ditahan profit taking sementara, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.136 dan 7.225. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.747, dan bila tembus ke level 6.607.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu melemah di minggu keenamnya, di tengah sentimen berlanjutnya kenaikan suku bunga global serta capital outflow di pasar SBN sekitar Rp3,3 triliun sepekan menurut BI, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 1,34% ke level Rp 15.632. Rupiah terpantau berada di sekitar 2,5 tahun terendahnya, sejak April 2020. Sementara, dollar global kali ini dalam koreksi. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan dapat terkoreksi, atau kemungkinan rupiah rebound karena sudah dalam di oversold-nya, dalam range antara resistance di level Rp15.635 dan Rp15.825, sementara support di level Rp15.342 dan Rp14.960.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir turun secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik yield obligasi dan berakhir ke 7,555% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury melaju naik di minggu keduabelasnya.

===

​​Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Oktober 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 4,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 5,50%.

Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi (overshooting) dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya.

Perekonomian domestik pada triwulan III diprakirakan terus membaik ditopang oleh peningkatan konsumsi swasta dan investasi nonbangunan, tetap kuatnya ekspor, serta daya beli masyarakat yang masih terjaga di tengah kenaikan inflasi. Berbagai indikator bulan September 2022 dan hasil survei Bank Indonesia terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur mengindikasikan terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi domestik.

Pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan tetap bias ke atas dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 4,5 – 5,3%.

Berdasarkan data transaksi 17 – 20 Oktober 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp0,65 triliun, terdiri dari jual neto Rp3,28 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,63 triliun di pasar saham.

===

 

Salah seorang terkaya dunia, Warren Buffet, yang mendulang kekayaannya dari hasil investasi pasar modal, pernah menyatakan bahwa “Risk comes from not knowing what you’re doing.” Risiko bisa terjadi, bahkan kerugian dapat terealisasi, karena kita tidak paham atau mengetahui tentang seluk beluk investasi. Tidak kenal pasar juga berarti berada dalam status risiko tinggi. Pengetahuan, sekali lagi pengetahuan, adalah kata kunci untuk menekan risiko dan kerugian.

Maka, bacalah tulisan-tulisan yang dapat memberi pencerahan mengenai pasar terkini dan instrumen investasi paling relevan. Anda mungkin langsung berujar bahwa Vibiznews.com adalah tempatnya. Tepatnya inilah tempatnya untuk investor belajar dan menjadi professional. Terima kasih telah tetap setia bersama kami, karena kami telah menjadi partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting