Sentimen Perlambatan Kenaikan Suku Bunga AS dan Ketidakpastian Politik Inggris – Global Market Outlook, 24-28 October 2022

784

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pada akhir pekan, beberapa pejabat Federal Reserve AS menyatakan khawatir tentang pengetatan yang berlebihan dengan kenaikan suku bunga, memicu sentimen The Fed akan memperlambat kenaikan suku bunganya
  • Inflasi Inggris September naik ke tertinggi 40 tahun, sementara itu mundurnya Perdana Menteri Inggris Liz Truss pekan ini memunculkan ketidakpastian politik Inggris
  • Pasar akan monitor pekan mendatang, antara lain, keputusan suku bunga ECB dan data pertumbuhan GDP Q3 AS pada Kamis.

Pasar saham dunia terpantau naik, harga emas menguat, dan US dollar melemah.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dunia global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 24-28 October 2022.

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan melemah, setelah pada perdagangan akhir pekan turun tajam ke level terendah 2 minggu seiring melemahnya imbal hasil Treasury AS dan pernyataan bearish pejabat Fed; dimana indeks dolar AS secara mingguan berakhir turun ke 112.22. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau naik ke 0.9862. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.0043 dan kemudian 1.0115, sementara support pada 0.9737 dan 0.9632.

Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.1296 terhadap dollar setelah mundurnya PM Liz Truss. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.1374 dan kemudian 1.1580, sedangkan support pada 1.1086 dan 1.0835. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir turun ke level 147.60 Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 148.76 dan 151.94, serta support pada 145.78 serta level 142.71. Sementara itu, Aussie dollar terpantau naik ke level 0.6358. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.6513 dan 0.6712, sementara support level di 0.6275 dan 0.6198.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah di tengah kekhawatiran datangnya resesi global. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 26,892. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 27,435 dan 28,478, sementara support pada level 26,546 dan 25,930. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 16,211. Minggu ini akan berada antara level resistance di 18,144 dan 19,013, sementara support di 16,136 dan 15,996.

Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat dalam sepekannya, setelah imbal hasil Treasury AS menurun terpicu spekulasi The Fed dapat memperlambat laju kenaikan suku bunganya. Dow Jones secara mingguan menguat ke level 31,082, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 31,505 dan 32,617, sementara support di level 30,544 dan 29,882. Index S&P 500 minggu lalu naik ke level 3,752.7, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 3,916 dan 4,069, sementara support pada level 3,690 dan 3,587.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau naik dengan pelemahan dollar AS, sehingga harga emas spot secara mingguan naik ke level $1,657.22 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1696 dan berikut $1726, serta support pada $1634 dan $1619.