(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pada pekan ini masih akan mencermati perkembangan kenaikan suku bunga AS, dimana pada Kamis dinihari ini akan dirilis risalah pertemuan The Fed (FOMC minutes) yang akan menjadi perhatian pelaku pasar global, apakah The Fed akan melanjutkan kenaikan agresif suku bunga AS atau memperlambat kenaikan suku bunga AS pada pertemuan selanjutnya.
Sebelumnya, beberapa komentar pejabat The Fed masih memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga AS.
Presiden Fed Kansas City Esther George mengatakan pada hari Selasa menyatakan The Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi dan menahannya lebih lama agar berhasil memoderasi permintaan konsumen dan menurunkan inflasi yang tinggi.
Komentar George menggemakan nada hawkish yang disampaikan oleh rekan-rekannya para pejabat The Fed di awal minggu, yang secara luas mengindikasikan bahwa suku bunga akan terus naik.
Sementara itu, yang juga masih menjadi perhatian pasar adalah China memperketat pembatasan di beberapa kota akibat lonjakan kasus Covid-19. Kota Chengdu akan melakukan tes massal bagi warga selama lima hari berturut-turut.
Juga data S&P Global Manufacturing, Services & Composite di Kawasan Eropa dan AS akan menjadi perhatian pasar.
Bagaimanakah pengaruh risalah pertemuan The Fed bagi pergerakan pasar investasi global?
Dari pasar Forex, Dolar AS stabil pada hari Rabu karena investor meredam selera risiko menjelang rilis risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve yang dapat memberikan petunjuk tentang prospek inflasi dan suku bunga. Jika risalah pertemuan The Fed memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga AS akan menguatkan dolar AS, namun sebaliknya jika memberikan sinyal perlembatan kenaikan suku bunga AS akan dapat menekan dolar AS.
Dari pasar Index, bursa saham global bergerak mixed menantikan risalah pertemuan The Fed. Bursa Wall Street berakhir naik terdukung kenaikan saham energi. Bursa Asia berakhir naik mengikuti kenaikan bursa Wall Street. Sedangkan bursa Eropa bergerak mixed mencermati data ekonomi Eropa dan menantikan risalah pertemuan the Fed. Jika risalah pertemuan The Fed mensinyalkan perlambatan kenaikan suku bunga AS, maka akan menguatkan bursa saham global dan sebaliknya.
Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak datar menjelang risalah pertemuan The Fed. Jika risalah pertemuan The Fed memberikan sinyal perlambatan kenaikan suku bunga AS akan dapat menguatkan harga emas. Sedangkan harga minyak naik setelah data industri menunjukkan pasokan minyak mentah AS turun lebih tajam dari yang diperkirakan minggu lalu, dan pengetatan pasokan menjelang larangan Uni Eropa dan pembatasan harga G7 pada minyak Rusia. Jika risalah pertemuan The Fed memberikan sinyal perlambatan kenaikan suku bunga AS, juga dapat semakin menguatkan harga minyak.