Capital Inflow dan Pergerakan Pasar yang Terbatas — Domestic Market Outlook, 28 Nov – 2 Dec 2022

612

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Capital inflow kembali mendatangi pasar keuangan Indonesia, sepekan lalu sekitar Rp11,7 triliun menurut data BI.
  • Pergerakan pasar dalam rentang agak terbatas di tengah ekspektasi akan berkurangnya kenaikan suku bunga global.
  • Pekan mendatang pasar menantikan rilis data inflasi IHK pada Kamis nanti.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 28 November – 2 December 2022.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau terkoreksi agak terbatas di minggu keduanya dalam pasar yang sideways yang telah berjalan 3 minggu terakhir, di tengah net aksi beli investor asing namun ditahan sentimen risiko pelambatan ekonomi global dan menanjaknya Covid di China. Sementara itu, bursa kawasan Asia variatif. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,10%, atau 7,025 poin, ke level 7.082,181. Untuk minggu berikutnya (28 November – 2 December 2022), IHSG kemungkinan akan masih variatif dengan bias positif secara bertahap, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.128 dan 7.225. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.955, dan bila tembus ke level 6.747.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu rebound didukung dengan terkoreksinya indeks dollar serta capital inflow di pasar SBN sekitar Rp9,7 triliun dan sempat berada di level seminggu tertingginya, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir menguat 0,10% ke level Rp 15.672. Sementara, dollar global dalam koreksi. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan beranjak naik bertahap, atau kemungkinan rupiah masih akan terkoreksi, dalam range antara resistance di level Rp15.760 dan Rp15.825, sementara support di level Rp15.392 dan Rp15.270.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yield obligasi dan berakhir ke 6,943% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury terkoreksi kembali.

===

Permintaan pembiayaan korporasi pada Oktober 2022 terindikasi tumbuh positif. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 14,4%. Kebutuhan pembiayaan terutama dipenuhi dari dana sendiri yang masih menjadi mayoritas sumber, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, pinjaman/utang dari perusahaan induk, dan penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri.

Berdasarkan data transaksi 21 – 24 November 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp11,71 triliun terdiri dari beli neto Rp9,72 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp1,99 triliun di pasar saham.

===

 

Kita akan segera memasuki bulan terakhir di tahun ini di tengah pasar investasi yang kadang bergerak sepertinya tidak beraturan. Sebagian orang akan menyebutnya sebagai “anomali”. Namun demikian, kalau Anda rajin ikuti ulasan market outlook ini, yang diasuh oleh pengamat dan pelaku pasar, Anda kemungkinan besar akan sependapat bahwa banyak prediksi pergerakan pasar di sini yang terbukti akurat pada kondisinya yang aktual. Bisa jadi, Anda sudah tersenyum menikmati sejumlah profit investasi selama hampir setahun ini dan di tengah pandemi. Syukurlah bila demikian. Bagi Anda yang belum menikmati profit investasi yang diharapkan, masih ada banyak kesempatan di depannya. Bersamalah kami terus, karena seperti Anda tahu, kami hadir demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting