Rupiah Lompat Menguat, Pertumbuhan Ekonomi 2023 Tetap Kuat — Domestic Market Outlook, 5-9 December 2022

802

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Capital inflow kembali membanjiri pasar keuangan Indonesia, terutama di pasar SBN. Rupiah menguat tajam ke level 7 minggu tertingginya.
  • Inflasi IHK November tercatat 5,42% (yoy), lebih rendah dari level bulan sebelumnya.
  • BI memprakirakan ekonomi Indonesia pada 2023 tetap kuat dan bertumbuh pada kisaran 4,5-5,3%.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 5-9 December 2022.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau terkoreksi di minggu ketiganya oleh aksi profit taking investor terutama di saham sektor teknologi, namun belum lepas dari area konsolidasi selama 6 minggu terakhir. Sementara itu, bursa kawasan Asia variatif. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,88%, atau 62,542 poin, ke level 7.019,639. Untuk minggu berikutnya (5-9 Desember 2022), IHSG kemungkinan akan balik menguat di awal pekannya, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.128 dan 7.225. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.955, dan bila tembus ke level 6.747.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu menguat signifikan di pekan keduanya ke level 7 minggu tertingginya, sejalan dengan kuatnya aksi beli investor asing di pasar SBN senilai Rp8,8 triliun, serta terkoreksinya indeks dollar oleh rencana perlambatan kenaikan bunga the Fed bulan ini, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir menguat 1,56% ke level Rp 15.427. Sementara, dollar global lanjut dalam koreksi. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan rebound dari oversold-nya, atau kemungkinan rupiah akan terkoreksi secara teknikal karena cukup jauh lompatannya, dalam range antara resistance di level Rp15.760 dan Rp15.825, sementara support di level Rp15.392 dan Rp15.270.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yield obligasi dan berakhir ke 6,843% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury terkoreksi di pekan keduanya.

===

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2022 terkendali dan masih berada di bawah prakiraan awal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Inflasi IHK pada November 2022 tercatat rendah 0,09% (mtm). Realisasi inflasi (mtm) tersebut didorong oleh deflasi kelompok volatile food sejalan dengan pola musimannya. Sementara itu, inflasi kelompok inti dan administered prices menurun. Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tercatat 5,42% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,71% (yoy).

BI melaporkan bahwa di tengah gejolak ekonomi global yang belum mereda, ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan prospek yang baik. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3%, dan akan terus meningkat menjadi 4,7-5,5% pada 2024 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) diprakirakan menurun dan kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024, dengan inflasi inti akan kembali lebih awal pada paruh pertama 2023.

Berdasarkan data transaksi 28 November – 1 Desember 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp9,64 triliun terdiri dari beli neto Rp8,76 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,88 triliun di pasar saham.

===

 

Faktor situasi ekonomi dunia, seperti di Amerika, Eropa, dan China sering sekali memengaruhi pergerakan pasar investasi pada banyak pilihan instrumen investasi. Pasar tergoyang oleh prediksi akan datangnya resesi global, misalnya, atau tertekan oleh isyu lamanya inflasi tinggi serta panasnya tensi geopolitik di Eropa. Pasar nampaknya masih akan fluktuatif pada periode sekarang ini. Dalam kondisi seperti ini, sekarang dan ke depannya, “trading skill” menjadi suatu kebutuhan yang mutlak dimiliki para investor. Kalau Anda perlu bantuan, Vibiznews.com lebih dari senang untuk membantu strategi investasi untuk profit Anda. Mari kita jalani fakta pasar ini bersama, dan secara bersama pula memenangkannya. Bagi Anda yang sudah mengalaminya, disampaikan terima kasih dari kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting