(Vibiznews – Commodity) Harga emas turun pada awal jam perdagangan sesi AS hari Kamis karena koreksi turun yang normal setelah mengalami keuntungan yang besar sebelumnya dimana harga emas sempat menyentuh ketinggian selama enam bulan memulai tahun perdagangan yang baru.
Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $24.40 ke $1,830.10 per troy ons. Perak berjangka Nymex bulan Maret turun $0.444 ke $23.51 per ons.
Laporan employment nasional AS dari ADP muncul dengan kenaikan pekerjaan sebanyak 235.000 pada bulan Desember, dibandingkan dengan yang diperkirakan, kenaikan sebesar 153.000. Munculnya angka employment dari ADP yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan ini, menambah tekanan turun terhadap harga emas.
Angka initial weekly jobless claims AS turun sebanyak 19.000 ke 204.000 dalam minggu yang berakhir pada hari Sabtu minggu lalu. Angka yang keluar dengan penurunan ini mengejutkan pasar. Para ekonom memperkirakan angka initial jobless claims akan muncul di 225.000 setelah revisi angka minggu sebelumnya ke 223.000.
Trader dan investor sekarang sedang fokus kepada laporan Non-Farm Payrolls (NFP) yang akan keluar pada hari Jumat pagi waktu AS. Angka NFP yang akan keluar diperkirakan muncul dengan kenaikan pekerjaan sebanyak 200.000, setelah kenaikan sebanyak 263.000 pada bulan November.
Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Minat terhadap resiko tidak tinggi pada minggu ini karena kekuatiran akan perlambatan ekonomi global di tahun 2023.
Hal kunci di luar pasar emas adalah naiknya indeks dollar AS dan sempat naiknya minyak mentah Nymex yang diperdagangkan di sekitar $74.50 per barel, sebelum akhirnya turun kembali ke sekitar $73.60 per barel.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,820 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,775.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,860 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,871 dan kemudian $1,900.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido