(Vibiznews – Economy & Bussines) – Surplus perdagangan Indonesia periode Januari 2023 dilaporkan lebih tinggi dari tahun 2022 bulan yang sama, namun lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Dalam Neraca Perdagangan Indonesia hari Rabu (15/2) menunjukkan surplus perdagangan Indonesia melonjak menjadi US$3,87 miliar pada Januari 2023 dari US$0,96 miliar pada Januari 2022.
Dari bulan sebelumnya hanya turun tipis, bulan Desember 2022 surplus dagang Indonesia melonjak US$3,964 miliar.
Surplus dagang bulan Januari 2023 lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar US$3,35 miliar, dikarenakan ekspor tumbuh jauh lebih cepat daripada impor.
Ekspor melonjak 16,37 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$22,31 miliar, kenaikan selama 26 bulan berturut-turut, di tengah permintaan global yang solid.
Kenaikan ekspor ini merupakan kenaikan 26 bulan berturut-turut. Namun jika dibandingkan dengan periode bulan Desember 2022 hanya turun 6,36 persen
Ekspor nonmigas tumbuh 13,97% menjadi US$20,83 miliar dan ekspor migas melonjak 65,03% menjadi US$1,49 miliar.
Pada bulan Januari terjadi lonjakan ekspor migas untuk minyak mentah (130,78%), produk minyak (114,28%), dan gas (41,00%).
Sementara itu, impor naik 1,27% tahun ke tahun menjadi US$18,44 miliar, kenaikan pertama dalam tiga bulan.
Impor migas meningkat 30,36% menjadi US$2,91 miliar, terutama didorong oleh minyak mentah (140,87%) dan hasil minyak (20,09%).
Sedangkan impor nonmigas turun 2,78% menjadi US$15,54 miliar. Pada 2022, impor melonjak 21,07% menjadi US$237,45 miliar, dengan impor migas melonjak 58,31%.