(Vibiznews – Indeks) – Perdagangan bursa saham Hong Kong akhir pekan Jumat (17/2) menjadi yang terburuk sejak pembukaan tahun 2023.
Indeks Hang Seng anjlok cukup signifikan hingga ke penutupan terendah sejak 3 Januari 2023 dan kinerja mingguan melemah untuk 3 pekan berturut.
Hang Seng tertekan penurunan tajam dalam saham berjangka AS di tengah meningkatnya kekhawatiran prospek suku bunga Fed pasca rilis data inflasi dan ritel AS pekan ini.
Selain itu, hilangnya bankir terkenal China Bao Fan memicu spekulasi akan tindakan keras baru terhadap industri keuangan negara.
Perusahaan Bao, China Renaissance Holdings Ltd.,mengumumkan kehilangan kontak dengan bankir tersebut sejak pertengahan minggu, menyebabkan sahamnya anjlok 50%.
Indeks Hang Seng anjlok 1,28% ditutup pada 20.719,81 dan indeks saham Cina Enterprise (HSCE) anjlok1,39% ke posisi 6,991.27.
Demikian indeks Hang Seng berjangka bulan Maret 2023 bergerak negatif dengan anjlok 1,72 persen ke posisi 20645.
Hampir semua sektor berakhir di zona merah, dengan saham teknologi, konsumen, perdagangan ritel, dan transportasi memimpin pelemahan.
Saham Kingdee International Software merosot 5,1%, diikuti oleh Li Auto (-4,2%), Yadea Group (-4%), Xiaomi Corp (-2,9%), Meituan (-2,2%), dan Tencent Hlds. (-2%).