Stock Split bagi Emiten dan Investor Ritel, Rugi atau Untung?

762
stock split

Pengertian Stock Split

Stock split (pemecahan saham) adalah proses dimana perusahaan mengubah jumlah saham yang beredar dengan membagi setiap saham menjadi beberapa saham yang lebih kecil dengan nilai nominal yang lebih rendah.

Tujuan umum dari stock split adalah untuk membuat harga saham lebih terjangkau bagi investor ritel dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham perusahaan.

Misalnya, jika sebuah perusahaan melakukan stock split dengan rasio 2:1, setiap pemegang saham akan menerima dua saham baru untuk setiap saham lama yang dimilikinya, dan nilai nominal setiap saham baru akan menjadi setengah dari nilai nominal saham lama. Dalam hal ini, jika seorang investor sebelumnya memiliki 100 saham dengan harga per saham $100, setelah stock split 2:1, investor tersebut akan memiliki 200 saham dengan harga per saham $50. Namun, total nilai investasi investor tetap sama, yaitu $10.000.

Apakah keuntungan Stock Split bagi pemegang saham?

Pemegang saham dapat mengalami beberapa keuntungan setelah terjadinya stock split, diantaranya adalah:
1. Nilai investasi yang lebih terjangkau: Stock Split membuat harga saham per lembar menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel. Hal ini dapat memungkinkan lebih banyak investor untuk membeli saham perusahaan.
2. Likuiditas yang meningkat: Stock Split dapat meningkatkan likuiditas saham perusahaan karena lebih banyak saham yang tersedia untuk diperdagangkan di pasar. Hal ini dapat menarik minat lebih banyak investor untuk membeli dan menjual saham perusahaan, sehingga meningkatkan aktivitas perdagangan dan likuiditas.
3. Persepsi yang lebih baik: Stock Split juga dapat memberikan persepsi yang lebih baik terhadap perusahaan. Ketika perusahaan melakukan stock split, hal ini dapat dianggap sebagai tanda bahwa perusahaan sedang tumbuh dan berkembang, dan bahwa manajemen memiliki keyakinan yang kuat pada masa depan perusahaan.
Namun, penting untuk diingat bahwa stock split hanya mempengaruhi jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham dan tidak memiliki dampak langsung pada nilai intrinsik perusahaan atau harga saham dalam jangka panjang. Sebuah stock split hanya memperbesar jumlah saham yang beredar dan memperkecil harga per saham, sehingga nilai investasi total pemegang saham tetap sama setelah stock split.

Apakah Keuntungan Stock Split bagi Perusahaan ?

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan setelah melakukan stock split, antara lain:
1. Meningkatkan likuiditas saham: Dengan stock split, jumlah saham yang beredar akan bertambah sehingga memungkinkan lebih banyak investor untuk membeli saham perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan likuiditas saham perusahaan dan memberikan kemudahan dalam mencari dana baru untuk perusahaan.
2. Menarik minat investor: Stock split dapat memberikan persepsi positif terhadap perusahaan dan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan permintaan saham perusahaan dan membantu mendorong harga saham perusahaan ke level yang lebih tinggi.
3. Meningkatkan perdagangan saham: Dengan peningkatan likuiditas dan minat investor yang lebih besar, stock split dapat meningkatkan aktivitas perdagangan saham perusahaan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam memperluas pasar dan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh dana melalui penjualan saham di pasar modal.
4. Memberikan kesempatan bagi investor ritel: Stock split dapat memungkinkan investor ritel untuk membeli saham perusahaan dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam menarik investor yang lebih beragam dan memperluas basis investor perusahaan.

Namun, perlu diingat bahwa keuntungan stock split bagi perusahaan tergantung pada bagaimana pasar dan investor merespons stock split tersebut. Dalam beberapa kasus, stock split mungkin tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan, terutama jika investor dan pasar tidak merespons dengan positif terhadap stock split tersebut. Oleh karena itu, keputusan untuk melakukan stock split harus dilakukan dengan hati-hati dan dipertimbangkan dengan baik oleh manajemen perusahaan.

Apakah Ada Kerugian Stock Split bagi Perusahaan?

Sebenarnya, stock split biasanya tidak membawa kerugian langsung bagi perusahaan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan sebelum memutuskan untuk melakukan stock split, diantaranya:
1. Biaya administrasi: Meskipun biaya untuk melakukan stock split relatif kecil dibandingkan dengan biaya lain dalam bisnis, tetapi perusahaan masih harus mempertimbangkan biaya administrasi yang diperlukan untuk menjalankan stock split, termasuk biaya legal, administrasi, dan pemberitahuan kepada pemegang saham.
2. Perubahan struktur saham: Stock split mengubah struktur saham perusahaan dengan memperbesar jumlah saham yang beredar dan memperkecil harga saham per lembar. Hal ini dapat mengubah dinamika kepemilikan saham dan mengurangi pengaruh dari pemegang saham yang besar.
3. Risiko kelangsungan harga saham: Meskipun stock split umumnya tidak mempengaruhi nilai intrinsik perusahaan, tetapi kadang-kadang ada kemungkinan bahwa harga saham perusahaan tidak berkinerja baik setelah stock split. Hal ini bisa terjadi jika investor dan pasar tidak merespons dengan positif terhadap stock split tersebut.
4. Kesalahan dalam perhitungan dan pelaporan: Ada kemungkinan kesalahan dalam perhitungan dan pelaporan yang dapat terjadi ketika perusahaan melakukan stock split.

Perusahaan harus memastikan bahwa perhitungan dan pelaporan terkait stock split dilakukan dengan tepat dan akurat untuk menghindari masalah di kemudian hari.
Dalam kesimpulannya, meskipun stock split tidak membawa kerugian langsung bagi perusahaan, namun perusahaan harus tetap mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait dengan stock split sebelum memutuskan untuk melakukannya. Keputusan untuk melakukan stock split harus dipertimbangkan dengan matang dan dianalisis dengan seksama agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi perusahaan dan pemegang saham.

Apakah Aksi Stock Split dapat Mendongkrak Rata-rata Nilai Transaksi Harian Bursa?

Pada dasarnya, stock split tidak secara langsung dapat mendongkrak rata-rata nilai transaksi harian Bursa. Aksi stock split hanyalah menggandakan jumlah saham dan membagi harga per saham, sehingga tidak secara langsung mempengaruhi nilai transaksi harian Bursa. Namun, stock split dapat mempengaruhi volume perdagangan saham di Bursa karena dengan stock split, jumlah saham yang beredar akan bertambah sehingga memungkinkan lebih banyak investor untuk membeli saham perusahaan.

Volume perdagangan yang meningkat dapat memicu aktivitas perdagangan yang lebih besar, sehingga rata-rata nilai transaksi harian Bursa dapat meningkat. Namun, hal ini tergantung pada faktor-faktor lain seperti kondisi pasar, kebijakan pemerintah, dan sentimen investor terhadap perusahaan yang melakukan stock split. Jadi, meskipun stock split dapat mempengaruhi volume perdagangan saham di Bursa, tetapi tidak dapat dijadikan faktor tunggal yang secara langsung mendongkrak rata-rata nilai transaksi harian Bursa.

Apakah stock split dapat mendongkrak rata-rata nilai transaksi harian emiten yang bersangkutan?

Pada dasarnya, stock split tidak secara langsung dapat mendongkrak rata-rata nilai transaksi harian emiten yang bersangkutan. Stock split hanya membagi harga saham dengan jumlah saham yang lebih banyak sehingga harga per saham lebih murah dan jumlah saham yang beredar lebih banyak. Namun, stock split dapat memberikan efek psikologis kepada investor, terutama investor ritel, untuk membeli saham emiten yang telah melakukan stock split, karena harganya terlihat lebih terjangkau.

Efek psikologis ini dapat meningkatkan aktivitas perdagangan saham emiten yang melakukan stock split dan akhirnya meningkatkan rata-rata nilai transaksi harian emiten tersebut. Selain itu, stock split juga dapat meningkatkan likuiditas saham emiten yang bersangkutan karena dengan stock split, jumlah saham yang beredar bertambah sehingga lebih mudah untuk membeli dan menjual saham tersebut.

Namun, efek stock split pada rata-rata nilai transaksi harian emiten bergantung pada banyak faktor lainnya seperti sentimen pasar, kinerja keuangan perusahaan, kondisi ekonomi, dan kebijakan pemerintah. Jadi, meskipun stock split dapat memberikan efek positif pada rata-rata nilai transaksi harian emiten yang bersangkutan, tetapi tidak dapat dijadikan faktor tunggal yang secara langsung mendongkrak nilai transaksi harian.

bbca

Contoh salah satu aksi pemecahan saham dilakukan oleh PT BCA Tbk pada tahun 2021 lalu. Emiten yang dikenal dengan nama BBCA di bursa melakukan stock split dengan rasio 1:5. Harga saham BBCA pada saat itu berada di angka Rp32.900 per lembarnya.

Setelah dilakukannya stock split, harga per lembar sahamnya menjadi Rp6.000 sampai dengan Rp6.500. Sebelumnya BBCA tercatat sudah melakukan stock split sebanyak 3 kali yaitu:

  1. Pada tahun 2001 dengan rasio 1:2 dari harga awal saham BBCA Rp1.750 menjadi Rp875 setiap lembar sahamnya.
  2. Stock splitkedua yang dilakukan BBCA pada tahun 2004 menggunakan rasio 1:2 dari harga Rp3.550 menjadi Rp1.775 per lembar sahamnya.
  3. Yang ketiga dilakukan pada tahun 2008 BBCA melakukan stock splitdengan rasio 1:2 dari harga saham Rp7.100 menjadi Rp3.550 tiap lembar sahamnya.

Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning