Rekomendasi Emas 6 April 2023: Kenaikan Dibatasi oleh Menguatnya USD

835
gold harga emas

(Vibiznews – Commodity) Harga emas naik sedikit pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu. Emas naik menyentuh ketinggian 12 bulan dan berada pada posisi tehnikal yang kuat.

Namun berbalik menguatnya dollar AS ditengah munculnya arus safe – haven karena keluarnya data ekonomi AS yang mengecewakan, membatasi kenaikan harga emas.

Emas berjangka kontrak bulan April naik $1.90 ke $2,021.60 per ons. Sedangkan perak berjangka Nymex bulan Mei turun $0.20 ke $24.895 per ons.

Menurut prosesor payrolls swasta, ADP, pasar tenaga kerja sektor swasta AS hanya menciptakan 145.000 pekerjaan pada bulan lalu. Angka ini meleset secara signifikan dari yang diperkirakan dengan para ekonom memperkirakan kenaikan pekerjaan di AS sekitar 208.000.

ISM mengatakan dalam laporannya bahwa Purchasing Managers Index (PMI) Jasa AS bulan Maret turun ke 51.2 dari angka bulan Februari di 55.1%. Sementara konsensus para ekonom memperkirakan angkanya muncul di 54.3.

Hal yang menonjol di pasar pada minggu ini adalah naiknya harga emas yang sampai menembus ke atas $2,000 per ons dan ditutup di rekor ketinggian $2,078.80 yang tercetak pada bulan Maret 2022. Melemahnya indeks dollar AS dan naiknya harga minyak mentah pada minggu ini telah membantu rally yang terjadi pada emas. Permintaan safe – haven ditengah kekacauan di perbankan di AS dan Eropa juga telah mendorong naik emas.

Pasar saham global bervariasi mengarah melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Hal kunci di luar pasar emas adalah sedikit naiknya indeks dollar AS setelah sebelumnya sempat turun menyentuh kerendahan dua bulan pada hari Selasa.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $2,014 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000 dan kemudian $1,979.

“Resistance” terdekat menunggu di $2,035 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,050 dan kemudian $2,078.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.